bontangpost.id – PT Pertamina (Persero) menunda pengerjaan proyek grass root refinary (GRR) atau pembangunan kilang baru di Bontang.
Direktur Megaproyek Pengelolaan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang mengatakan pihaknya akan lebih fokus mengerjakan proyek-proyek Refinary Development Master Plan (RDMP) atau pengembangan kilang existing. Seperti kilang Balikpapan, kilang Balongan, dan kilang Cilacap.
Pertamina sempat menjalankan proyek ini sebelumnya. Namun perseroan memilih untuk mengkaji ulang proyek tersebut usai berakhirnya kerja sama dengan Overseas Oil and Gas LLC (OOG) asal Oman.
Pertamina dan OOG sudah menjalin komitmen menjalankan pembangunan proyek Kilang Bontang pada Desember 2018. Hal ini ditandai dalam suatu perjanjian framework agreement antara kedua perusahaan untuk membangun kilang berkapasitas 300 ribu barel per hari dan Petrokimia di Bontang.
“Bontang sempat jalan, namun partner enggak bisa melanjutkan. Jadi kami hold dulu, kami kaji lebih dalam supply demmand-nya seperti apa,” kata Ignatius dalam virtual conference, Jumat, 5 Juni 2020, dilansir dari medcom.id
Sebelumnya, usai pisah dengan OOG, Pertamina juga memiliki opsi untuk memindahkan lokasi pembangunan kilang Bontang yang berada di Kalimantan Timur ke Kuala Tanjung, di Sumatera Selatan. Pertimbangan memindahkan lokasi pembangunan yakni produksi yang dihasilkan dari pengolahan di kilang anyar tersebut nantinya akan diekspor.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan keberadaan pelabuhan menjadi penting dan nantinya lokasi pembangunan kilang baru tersebut dekat dengan Pelabuhan Muara Tanjung yang dioperasikan oleh PT Pelindo I.
“Jadi ada kemungkinan salah satu opsi yang sedang dikaji adalah yang Bontang kami pindahkan ke Kuala Tanjung,” kata Nicke, Februari lalu. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: