BONTANG – Malam Minggu biasanya dijadikan sebagai momen yang pas untuk beristirahat, mengingat keesokan harinya merupakan hari libur. Berbeda dengan para anak-anak serta gadis juga beberapa janda yang justru malah menggelar pesta minuman oplosan alias komix kratingdaeng (koteng). Belasan penikmatnya pun lantas diberi pembinaan di Polsek Bontang Selatan dan diarahkan ke Rumah Singgah untuk pembinaan lebih lanjut.
Kapolres Bontang AKBP Siswanto Mukti melalui Bhabinkamtibmas Kelurahan Berebas Tengah Bripka Rudi Antoro mengatakan sekira pukul 02.00 Wita pada Minggu (8/4) dini hari, pihaknya melakukan giat patroli penjagaan Polsek Bontang Selatan bersama piket Reskrim, serta Bhabinkamtibmas Tanjung Laut Indah. “Saat patroli, kami menemukan muda mudi yang sedang pesta minuman oplosan di dua tempat berbeda,” jelas Rudi, Minggu (8/4) kemarin.
Dua lokasi ditemukannya muda mudi yang sedang pesta minuman oplosan tersebut yakni di wilayah Gang Tipalayo Kelurahan Berebas Tengah sebanyak 9 orang dan langsung dikirim ke Rumah Singgah Pelangi. Sementara Rudi mengatakan lokasi lainnya ialah Jalan Sutan Syahrir sebanyak 6 orang dan dilakukan pembinaan di Polsek Bontang Selatan.
“Pembinaan yang kami lakukan di Polsek Selatan ialah dengan menggunduli semua pelaku anak laki-laki, serta diajak berolahraga dengan bersih-bersih agar mereka mengeluarkan keringat,” ujarnya.
Banyaknya pelaku yang menikmati minuman oplosan berupa koteng ini justru membuatnya prihatin. Apalagi, semalam pihaknya juga menemukan penikmat dari kalangan perempuan. Oleh karenanya, Rudi meminta keterlibatan Pemkot Bontang melalui Satpol PP dan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Pemberdayaan Masyarakat (Dissos-P3M) untuk turun serta memberikan pembinaan. Mengingat untuk permasalahan tersebut, kepolisian terkendala regulasi. “Tetapi rata-rata dari mereka adalah pelaku sama. Sebelumnya pernah juga diamankan dan diberi pembinaan, seperti tidak ada efek jera,” ungkap dia.
Atas dasar itu, Rudi meminta para toko obat membatasi penjualan kepada anak-anak di bawah umur jika membeli dalam jumlah banyak. Pasalnya, rata-rata obat batuk tersebut banyak disalahgunakan. Pihak Polres Bontang juga dalam hal ini sudah bekerjasama dengan Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Bontang untuk penanganan lebih lanjut. “Pihak LK3 nantinya yang menyampaikan kepada pecandu koteng maupun aldo dan membantu pelaku untuk direhab atau terapi gratis di Rumah Singgah Pelangi,” terang dia.
Lokasi yang rawan terdapat banyak muda-mudi melakukan pesta minuman oplosan atau ngelem yakni di wilayah Satimpo, Tanjung Laut, Berbas Pantai, Berebas Tengah, serta Tanjung Laut Indah. “Biasanya mereka melakukannya di tempat yang gelap dan larut malam agar sepi, terkadang lampu teras warga juga sering hilang agar penerangan tetap gelap,” ujarnya.
Mengingat masih banyaknya anak-anak yang menikmati minuman oplosan, Rudi mengharapkan para pelaku mendapatkan terapi agar hilang rasa candunya terhadap minuman oplosan dan alkohol. Pasalnya mereka masih sangat muda dan perjalanan hidup mereka masih panjang. “Karena jangan sampai karena minuman oplosan yang mereka konsumsi menjadikan syaraf otaknya rusak. Di beberapa wilayah banyak kejadian gila dan meninggal dunia akibat minuman oplosan,” tukasnya.(mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: