SAMARINDA – Kemampuan marketing yang efektif, baik dan benar adalah kunci keberhasilan dalam kegiatan marketing. Itulah yang menjadi bahasan utama dalam “Seminar Marketing with Empathy” yang digelar Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Samarinda bekerja sama Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Samarinda.
Bertempat di ruang Mancong lantai dua Hotel Mesra Business and Resort Samarinda, Sabtu (26/8) kemarin, seminar ini dihadiri seratus lebih peserta dari berbagai kalangan. Di antaranya para pekerja hotel atau hotelier, pelajar, mahasiswa, dan para tenaga marketing dalam kelompok umum.
“Dengan memahami mekanisme marketing di era digital membuat persaingan lebih bergairah. Apapun profesi kita, pasti membutuhkan kemampuan marketing. Mempengaruhi dan meyakinkan orang lain,” kata Zulkifli selaku ketua panitia seminar.
Dimulai sekira pukul 08.00 Wita, seminar menghadirkan dua pembicara utama. Yaitu Sherlya Arlianty, praktisi marketing yang juga area manager XL Kalimantan, dan Wied Paramartha, general manager Aston Samarinda Hotel and Convention Center. Keduanya berbagi ilmu dan pengetahuan bagaimana menjalankan kegiatan marketing dengan berorientasi empati.
“Apa saja ilmu yang diperlukan, bagaimana caranya, tips dan trik seperti apa yang harus dilakukan, negosiasi bisnis, strategi marketing, semua dibahas dalam seminar ini,” tambah Zulkifli.
Sekretaris PHRI BPC Samarinda Fikri Idrus dalam sambutannya mengatakan, seminar ini erat kaitannya dengan sektor pariwisata di Samarinda secara khusus, dan di Kaltim secara umum. Sebagai organisasi yang bergerak di sektor pariwisata, sudah menjadi perhatian PHRI untuk ikut meningkatkan dunia pariwisata Samarinda khususnya dunia perhotelan.
“Harapannya tentu seminar ini bisa bermanfaat dalam meningkatkan pariwisata di Samarinda dan di Kaltim,”ujar Fikri.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Samarinda Muhammad Faisal menyambut baik seminar yang digelar PHRI dan IHGMA ini. Apalagi kata dia, dalam sepekan terakhir ini kegiatan pariwisata di Samarinda tengah bergolak. Karena itu dia berharap ilmu yang didapatkan para peserta seminar dapat berlanjut dengan aplikasi di lapangan.
“Sektor pariwisata saat ini menjadi primadona. Sekarang ini pariwisata bukan lagi sekadar hura-hura, melainkan sudah menjadi kebutuhan setiap warga. Mudah-mudahan seminar ini dapat dilanjutkan ke depan dan berkontribusi pada daerah. Karena kalau bicara pariwisata, ya harus mendatangkan keuntungan,” beber Faisal.
Selain penjabaran materi, dalam seminar ini juga dibagikan beragam door prize untuk para peserta. Acara ini didukung oleh ASITA, IMA, ASPPI, dan media-media massa Samarinda termasuk Metro Samarinda. (luk)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: