Tidak Ada Kemacetan Luar Biasa
JAKARTA – Pemerintah terus mengawasi kondisi Jembatan Cisomang seiring arus kendaraan mulai ramai jelang natal 2016 dan tahun baru 2017. Seiring upaya perbaikan, pihaknya memastikan jalur diantara dua tebing itu bisa menopang kendaraan kategori satu. Sekaligus mencoba menghindari adanya antrian kendaraan di dari rekayasa lalu lintas yang dikerjakan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa dia secara personal sudah melihat langsung kondisi pilar jembatan yang mengalami keretakan. Serta, kondisi sungai yang berada di bawah jembatan Cisomang.
Dalam kunjungan tersebut, dia meyakinkan bahwa upaya pencegahan kerusakan sementara yakni pemasangan bore piles di samping pilar yang bergeser memang bekerja efektif. Bore piles yang dipasang di pilar P2 dipasang 40 meter lalu di lapisi dengan selimut fiber supaya tak lagi bergeser.
’Sekali lagi, pergeseran 57 cm pada pilar kedua masih aman . Berdasarkan perhitngan Komisi Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan (KKJTJ), toleransinya sampai 71 cm,’’ ungkapnya.
Selain memperkuat penyangga yang rusak, pihaknya juga mengeluarkan batu-batu besar di pinggiran sungai. Menurutnya, hal ini dilakukan untuk menahan pergerakan tanah akibat aliran sungai deras di musim hujan ekstrim tahun ini. ’’Untuk sementara ini, akan dilakukan perbaikan selama tiga bulan. Setelah itu baru kami evaluasi apakah perlu perbaikan komprehensif,’’ jelasnya.
Di sisi lain, PT Jasa Marga sebagai operator pun mengaku pihaknya sudah merancang agar tidak ada kemacetan yang luar biasa dalam kondisi saat ini. Hingga kemarin, situasi lalin di sekitar Jembatan Cisomang di kedua arah (menuju Bandung dan Jakarta) terpantau lncar.
AVP Corporate Communicatio PT Jasa Marga Dwimawan Heru memastikan tak ada simpul-simpul kemacetan yang terjadi akibat pengalihan arus kendaraan non golongan I maupun kondisi jembatan yang bergeser.
”Jasa Marga menghimbau kepada pengguna jalan selama pekerjaan perbaikan jembatan berlangsung agar berhati-hati memperhatikan rambu/petunjuk yang ada,” ujarnya.
Dari pengalihan lalu lintas yang berlaku sejak Jumat (23/12), Jasa Marga mencatat adanya kenaikan Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) di Gerbang Tol (GT) yang menjadi titik pengalihan. Untuk arah Bandung misalnya. GT Sadang (exit) mengalami kenaikan 7,17 persen menjadi 6.906 kendaraan dari LHR normal. Di GT Jatiluhur (exit) dan GT Padalarang (entrance) pun sama. Jumlah kendaraan di GT Jatiluhur (exit) yang melintas kemarin naik 9,94 persen dari dari LHR Normal sebanyak 7.091 kendaraan. Sedangkan di GT Padalarang (entrance) jumlah kendaraan yang melintas naik dari 25.756 menjadi 28.366 kendaraan.
Kenaikan serupa juga terjadi untuk arah sebaliknya, menuju Jakarta. empat GT tempat pengalihan yakni GT Padalarang (exit), GT Cikamuning (exit), GT Jatiluhur (entrance) dan GT Sadang (entrance) masing-masing mengalami kenaikan 3,26 persen, 78,08 persen, 35,73 persen dan 0,97 persen dibanding LHR Normal mereka.
”Pengalihan arus masih dilakukan. Di Tol purbaleunyi Arah Bandung hingga pukul 18.30 WIB terpantau lancar. kendaraan NON Gol 1 di keluarkan Sadang dan GT Jatiluhur. Sementara menuju Jakarta keluarkan GT Padalarang dan GT Cikamuning,” ungkapnya. (bil/mia/jpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post