bontangpost.id – Persatuan Leveransir Bahan Bangunan (PLBB) menuntut diberdayakan dalam aktivitas pengerjaan yang dilakukan PT Wijaya Karya (Wika) di kawasan industri Kaltim Industrial Estate (KIE). Mereka memarkirkan ratusan truk di sepanjang Jalan Pupuk Raya sebagai tanda protes.
“Kami menuntut agar sopir dan truk lokal diberdayakan dalam proyek itu,” kata Sekretaris PLBB Bontang Luding Limbong.
Sekira dua jam massa berunding dengan PT Wika yang diwakili Alif. Engineer PT Wika itu menyebut bahwa pihaknya akan berbicara kembali dengan sub-kontraktor. Diketahui, ada tiga perusahaan yang ditunjuk BUMN tersebut sebagai sub-kontraktor. Yakni, PT Rajawali Perkasa Teknik, PT Mitra Nusantara Energi, dan PT Krida Sejahtera Jaya.
“Kami sebenarnya sudah memberdayakan pengusaha lokal, karena itu masuk dalam komitmen. Perusahaan yang ditunjuk seluruhnya (milik) warga Bontang. Kami juga meminta mereka menggunakan tenaga kerja lokal,” terangnya.
Sementara, Direktur PT Mitra Nusantara Energi Muslimin menjelaskan, apa yang dilakukan PLBB adalah hal biasa. Namun dia menampik jika disebut perusahaannya menggunakan mobil dan pekerja luar Bontang.
“Supir warga lokal, mobil juga dari Bontang, mobil saya. Salahnya di mana? Saya kan orang Bontang juga,” tegasnya.
Dia menegaskan, aktivitas pengerjaan masih sebatas pengerukan lumpur. Juga pembenahan jalan. Belum sampai aktivitas penimbunan. “Orang lokal kerja ribut, orang luar ribut. Jadi bingung, saya diam saja,” terangnya.
Muslimin mengembalikan seluruh keputusan pada PT Wika selaku pemberi kerja. Sebab ia mengaku tak punya kewenangan apapun. Meski begitu, dia menyebut siap bekerja sama dengan PLBB. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post