SANGATTA – Kawasan Polder Ilham Maulana Sangatta Utara menjadi salah satu spot ‘favorit’ oknum remaja melakukan hal negatif. Walaupun lokasi tersebut sering dipantau, namun petugas masih saja sering kecolongan.
Salah satu perbuatan negatif yang masih marak adalah penyalahgunaan obat batuk cair yang diubah fungsi menjadi miras oplosan. Kawasan wisata alternatif ini sering disalahgunakan karena masih minim penerangan.
Arif Yulianto, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kutim mengaku rutin mengerahkan timnya untuk patroli. Biasanya pengawasan dilakukan saat ramai pengunjung, misalnya pada malam minggu.
“Kami sering melakukan patroli untuk mengontrol anak-anak. Biasanya Sabtu malam ramai sekali. Kan hari libur, jadi kami sangat ketat saat akhir pekan,” ungkapnya saat ditemui usai Coffe Morning di Kantor Bupati, Senin (26/2) lalu.
Dia mengakui menemui beberapa kendala. Bahkan tidak jarang personel Satpol PP harus berkejar-kejaran dengan anak remaja tersebut.
“Terkadang memang sulit. Pasalnya anak muda sangat lincah. Tidak jarang kami kucing-kucingan sama mereka. Kita kejar mereka lari. Padahal kami hanya ingin mengamankan saja,” ujarnya.
Arif mengatakan bungkus obat batuk cair masih berserakan di kawasan tersebut. Di sisi lain, pemerintah sudah berupaya meminimalkan dengan mengimbau apotek atau warung untuk tidak menjual obat batuk cair dalam jumlah yang banyak.
“Melihat banyaknya sampah obat batuk, bahkan botol alkohol, pemerintah pun sudah mengimbau pada penjual obat agar tidak
menjual dalam kapasitas banyak. Namun hal tersebut sulit terealisasi. Pasalnya obat tersebut tidak termasuk obat keras yang harus menggunakan resep dokter,” ungkapnya.
Dia berharap setiap orangtua lebih memerhatikan anak-anaknya. Agar tidak masuk ke lubang pergaulan bebas. “Saya berharap orang tua lebih perhatian pada anak-anaknya,” tutupnya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: