bontangpost.id – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) berencana membangun polder di dua lokasi yakni Bontang Kuala dan Tanjung Laut. Saat ini prosesnya telah masuk penyusunan kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) serta studi Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP).
Kepala Dinas PUPRK Tavip Nugroho mengatakan sejatinya penganggaran untuk penyusunan UKL-UPL dan studi larap ini dimasukkan di batang tubuh APBD 2020. Namun, kegiatan itu tidak bisa dilakukan di tahun tersebut. Lantaran adanya refocusing anggaran sesuai dengan arahan pemerintah pusat. Dampak pandemi Covid-19.
“Akhirnya kembali dimasukkan di tahun ini,” kata Tavip.
Anggaran penyusunan kajian ini mencapai Rp 1 miliar. Rinciannya, Rp 435,7 juta bagi Polder Tanjung Laut dan Rp 567,7 juta Polder Bontang Kuala. Disinggung mengenai durasi waktu pengerjaan diharapkan cukup hingga akhir tahun ini.
Akibat mundurnya tahapan tersebut maka berimbas pada pengerjaan fisik infrastruktur itu. Ditargetkan polder tersebut mulai dikerjakan pada 2024. Mengingat Pemkot harus melakukan pembebasan lahan terlebih dahulu. Karena lokasi yang direncanakan menjadi salah satu upaya penanganan banjir statusnya milik masyarakat.
“Memang kalau pembangunan dari nol itu begini panjang ceritanya. Kecuali lahan itu milik Pemkot jauh-jauh hari. Jadi fisiknya perlu minimal dua tahun lagi,” ucapnya.
Terkait studi larap ialah penghitungan mengenai luasan yang bakal dibangun polder. Nantinya titik koordinat akan muncul saat kajian tersebut. Ia menjelaskan tahapan yang dilalui untuk pembangunan dua polder ini sangatlah panjang. Mulai dari penyusunan feasibility studi (fs), detail engineering design (DED), UKL-UPL dan study larap, penilaian appraisal, pembebasan lahan, penentuan lokasi, hingga pembangunan.
Disinggung mengenai total kebutuhan anggaran untuk pengerjaan fisik kedua polder ini belum bisa dipastikan. Ia pun tidak berani memperkirakan. Sebab harus mengacu terhadap perencanaan DED. “Takutnya kalau saya sebutkan nominal dan itu besar dibilang mahal sekali. Tetapi ketika kecil dan membutuhkan tambahan (anggaran) dirasa tidak sesuai dengan pernyataan sebelumnya,” tutur dia.
Diketahui luas polder Tanjung Laut diprediksi mencapai 15.067 meterpersegi dan luas genangan 10.018 meter persegi. Berlokasi di Jalan Selat Karimata. Sementara Polder Bontang Kuala titiknya di seberang SDN 001 Bontang Utara. Luas polder ditaksir 114.340 meter persegi dan luas genangan 83.243 meter persegi.
“Kedua lokasi masuk area rawa,” sebutnya.
Sebagai informasi penyusunan DED sudah dilakukan pada 2019 silam. Anggarannya mencapai Rp 400 juta untuk polder Bontang Kuala dan Rp 350 juta Polder Tanjung laut. (*/ak)
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini:
Komentar Anda