SANGATTA – Hujan deras yang mengguyur beberapa hari terakhir membuat dinding tanah di kilometer 19 jalan poros Sangatta-Rantau Pulung (Ranpul), Sabtu (18/2) kemarin longsor. Longsoran pun menutup seluruh ruas jalan sekira pukul 04.00 Wita.
Akibat kejadian itu, akses jalan melalui jalan tersebut lumpuh total. Antrean kendaraan terjadi hingga berkilo-kilometer panjangnya. Mengingat, timbunan material yang menutupi jala baru berhasil dibersihkan pukul 09.00 Wita.
Sugito (32) salah seorang sopir truk tangki pengangkut bahan bakar minyak (BBM) yang pertama kali tiba di lokasi mengaku terpaksa menghentikan laju kendaraannya. Pasalnya, material menimbun seluruh ruas jalan.
“Mau disingkirkan secara manual, susah juga. Karena material tanahnya banyak. Jadi sempat menunggu beberapa jam,” ucap Gito.
Sehingga, jadwalnya tiba kembali ke stasiun pengisian bahan bakar di Samarinda terlambat. Mereka terpaksa menunggu alat dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kutim membersihkan material longsor.
Sementara itu, Kapolsek Rantau Pulung, Iptu Arifin mengatakan, kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Mengingat kondisi jalan sedang sepi. Namun, kondisi seluruh badan jalan yang tertutup material membuat kendaraan tidak dapat melintas hingga mengantre panjang.
“Kejadiannya kan subuh. Jadi kondisi jalan memang sedang sepi. Sekira pukul 09.00 Wita, setelah satu unit alat datang, jalan akhirnya bisa dilalui. Namun, masih satu arah. Sehingga kendaraan harus bergiliran,” jelas Arifin, dihubungi melalui telepon selulernya.
Melihat kondisi tanah di sepanjang ruas poros Sangatta-Ranpul yang rawan longsor, dia pun mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati saat melintas.
Selain itu, Dinas PU diharapkan dapat memasang rambu tanda pada titik-titik yang rawan longsor. Sebab, sejauh ini belum ada satupun rambu peringatan yang terpasang.
“Sering-sering dikontrol jalannya. Kalau ada yang rawan longsor, langsung diantisipasi,” harapnya.
Terpisah, Kadis PU Kutim, Aswandini Eka Tirta mengatakan, setelah mendapat laporan, pihaknya langsung mengerahkan peralatan untuk membersihkan tumpukan material yang mengganggu ruas jalan. Hingga, pukul 14.00 Wita, normalisasi seluruh longsoran material masih terus dilakukan.
“Sebenarnya pukul 09.00 Wita jalan sudah bisa dilalui kendaraan. Tapi, baru satu ruas. Makanya bergiliran. Sedangkan ruas sebelahnya, masih terus kami kerjakan,” kata Aswan.
Dia menerangkan, poros Sangatta-Ranpul memang rawan longsor mengingat struktur lapisan tanah yang labil dan mudah bergeser. Ditambah lagi adanya lapisan batu bara di area tersebut yang jika teroksidasi akan hancur dan menyebabkan lapisan tanah langsung bergeser.
“Antisipasinya, kami akan siapkan peralatan. Jika sewaktu-waktu jalan longsor, langsung kami arahkan ke lokasi,” sebutnya. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post