BONTANGPOST.ID – Atlet judo Bontang kembali menunjukkan tajinya pada Popda XVII. Kontingen berhasil membawa pulang tiga medali emas, melampaui capaian pada Popda sebelumnya. Prestasi ini menjadi dorongan positif bagi Pengurus Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Bontang.
Ketua PJSI Bontang Lugito Budi, menyebut satu peluang emas sebenarnya sempat terbuka di partai final. Meski demikian, ia menilai performa para atlet tetap memuaskan. Tiga nomor yang berhasil meraih medali emas yakni kelas di atas 81 kilogram putra atas nama Ahmad Zafran, kelas di bawah 63 kilogram putri oleh Jelita, dan kelas di bawah 57 kilogram oleh Cloudia.
Selain itu, kontingen Bontang juga meraih satu medali perak dan delapan medali perunggu. Lugito menilai Berau tampil dominan dalam cabor ini, salah satunya karena dukungan sponsor yang kuat. “Mereka dapat sponsor dan dampaknya besar,” ujarnya.
Ketatnya persaingan antardaerah juga terlihat dari perubahan peta kekuatan judo Kaltim. Jika pada Popda sebelumnya Kukar menjadi juara umum, kini posisinya menurun. “Kukar dapat dua emas saja,” ungkapnya.
Lugito menegaskan peningkatan prestasi Bontang bukan kebetulan. Proses penjaringan atlet disebut berjalan efektif, dilakukan melalui sekolah-sekolah, kemudian dilanjutkan dengan pelatihan intensif. Ia menambahkan bahwa dukungan anggaran menjadi faktor penting.
“Tanpa pendanaan yang cukup, pembinaan tidak maksimal,” tegasnya.
Meski hasil Popda XVII menggembirakan, PJSI Bontang masih menghadapi tantangan besar. Mayoritas penyumbang emas tidak lagi memenuhi batas usia untuk tampil pada Popda berikutnya. Dari 14 atlet yang turun, hanya enam yang masih memenuhi syarat. Kondisi serupa juga terjadi di beberapa daerah lain seperti Kukar dan Berau.
“Regenerasi harus segera jalan,” lanjutnya.
PJSI Bontang kini mulai memetakan calon atlet baru untuk persiapan Popda 2027. “Masih ada waktu dua tahun. Adik-adiknya masih bisa dikejar,” ujarnya.
Ia berharap prestasi judo Bontang tetap terjaga dan menegaskan pentingnya program pembinaan usia dini. “Regenerasi harus cepat. Pembinaan harus konsisten,” pungkasnya. (ak)




