SANGATTA – Sekretaris Dearah (Sekda) Irawanyah memastikan mahasiswa yang menempuh pendidikan di luar Kutim tetap mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kutim. Karena hal itu merupakan salah satu prioritaskan yang wajib didahulukan.
“Tetap ada beasiswa. Karena itu prioritas,” ujar Sekda Irawansyah, Senin (6/3) kemarin.
Hanya saja, pihaknya belum mengetahui jumlah anggaran yang akan dikucurkan kepada mahasiswa yang tersebar di Indonesia tersebut. Apakah masih seperti tahun sebelumnya, atau mengalami penurunan. Terlebih saat ini Kutim tengah dilanda defisit anggaran. “Anggaran kami belum tau. Yang jelas, pada tahun ini tetap ada beasiswa,” katanya.
Kemungkinan besar, bantuan beasiswa ini akan diambilkan dari anggaran perubahan. Karena, untuk APBD murni, dialihkan untuk membayar sisa utang di tahun 2016 lalu. Yang diketahui, ada sekitar 1.455 mahasiswa yang beasiswanya belum dicairkan hingga saat ini. Lantaran, belum adanya perbup terkait pencairan tersebut. “Kemungkinan diambilkan dari perubahan,” katanya.
Hal senada juga diutarakan oleh Bupati Kutim, Ismunandar. Dirinya mengaku tetap mengupayakan beasiswa pada tahun ini. Untuk itu, seluruh mahasiswa diminta untuk tidak khawatir terkait kabar ancaman ditiadakannya beasiswa pada tahun 2017. “Masih ada. Jadi enggak ada masalah,” singkat Bupati.
Sebelumnya, Kepala Sub Bagian Sosial Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, Harry Anshori, mengaku jika saat ini pihaknya tengah diterpa utang sebesar Rp 3,5 miliar kepada 1.455 mahasiswa yang tersebar di beberapa daerah. Mulai dari Diploma 3, Strata 1 umum hingga Strata 1 Kedokteran spesialis.
Kabarnya, utang tersebut akan dibayarkan pada APBD murni pada tahun 2017 ini. Ditambah, anggaran perubahan. Anggaran perubahan diambil karena APBD Murni diduga belum mencukupi untuk membayar utang. Disebabkan, bagian sosial hanya mendapatkan anggaran sebesar Rp 1,2 miliar. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post