bontangpost.id – Kondisi jalan di Kecamatan Marangkayu, kembali menjadi sorotan. Hal tersebut ditandai dengan kondisi jalan dan jembatan rusak parah, seperti jembatan penghubung Desa Kersik dan Desa Santan Tengah.
Padahal yang mengakses jalan dan jembatan tersebut tidak hanya warga setempat, tapi juga diakses warga lintas kabupaten/kota. Jalan tersebut menghubungkan Kecamatan Marangkayu, Kecamatan Muara Badak, Kota Bontang, dan Kota Samarinda.
Akademisi asal Universitas Mulawarman (Unmul) Jumansyah mengingatkan, pemerintah perlu menyadari bahwa jalan dan jembatan tersebut tidak hanya menjadi konektivitas antara wilayah, namun lebih dari itu. Infrastruktur tersebut memiliki efek ekonomi yang signifikan.
Termasuk pengembangan destinasi wisata pantai di Desa Kersik. Atensi pemerintah mutlak dibutuhkan agar jalan dan jembatan tersebut segera diperbaiki.
Sebagai warga Kecamatan Marangkayu, dia mengaku pernah mengalami kondisi buruk dan kerugian akibat jalan rusak parah. “Waktu itu saya dari Samarinda menuju Marangkayu. Di jalan yang rusak itu, motor yang saya kendarai mengalami kerusakan mesin karena tersangkut di lubang,” ujarnya.
Dia berharap, kondisi tersebut dapat secepatnya diperbaiki agar pengendara aman. “Bukankah pemerintah hendaknya memberikan ketenangan dan tidak meninggalkan jejak yang buruk bagi warganya. Pemerintah yang baik adalah pemerintah yang memaksimalkan fungsinya,” tutup dia.
Sementara itu, Kabid Binamarga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar Restu Irawan mengakui terdapat kendala pada proyek rehabilitasi jalan Muara Badak–Marangkayu. Yaitu, pihak kontraktor kesulitan mendapatkan beton dengan kualitas yang sudah ditentukan. Yaitu, mutu beton K350.
Semula dalam perencanaan, terdapat batching plant di kawasan Bontang. Namun, belakangan batching plant tersebut disita oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena terkait sebuah kasus di daerah lain.
Batching plant adalah tempat mencampur atau memproduksi bahan baku beton cair siap pakai dalam skala besar, yang dapat dengan mudah dipindahkan sesuai lokasi proyek. Batching Plant digunakan untuk mendukung proses produksi beton yang sesuai dengan standar.
“Sementara jika menggunakan batching plant di Samarinda khawatir mutu betonnya menjadi berkurang saat di bawa ke Marangkayu,” lanjutnya.
Sebagai solusi, rencananya dibangun batching plant sederhana untuk memproduksi beton dalam takaran yang pas atau sesuai standar yang diharapkan. “Proyeknya akan diadendum dan dilanjutkan kembali tahun ini,” kata Restu. (qi/kri/k8)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post