BONTANG – Pandemi Covid-19 menjadi ancaman bagi seluruh warga, termasuk di Kota Taman. Berdasarkan kasus positif yang ada di Kaltim, Pemkot Bontang pun langsung bergerak.
Salah satunya dengan melakukan tracking atau penelusuran. Terhadap warga yang berinteraksi langsung dengan pasien yang dinyatakan positif. Baik dari klaster Bogor maupun Jakarta.
Sekretaris Kota (Sekkot) Bontang Aji Erlynawati mengatakan, warga Bontang yang mengikuti kegiatan di kedua daerah itu telah dikarantina. Durasinya selama 14 hari atau selama masa inkubasi. Terhitung kedatangan warga tersebut di Kota Taman.
“Dua orang yang mengikuti kegiatan seminar di Bogor telah dikarantina,” kata Aji.
Ia belum dapat memberikan keterangan mengenai waktu tepatnya kedatangan kedua orang yang telah dikarantina. Bentuknya dengan pemeriksaan suhu dan saturasi oksigen dalam arteri.
“Ini sesuai dengan prosedur ketetapan dari kesehatan,” ucapnya.
Tujuan dari karantina ialah untuk memutus mata rantai penyebaran virus. Sebab, bisa saja orang yang berinteraksi langsung dengan pasien positif itu tidak terdapat gejala terpapar virus korona. Namun, virus itu masih bisa menularkan kepada orang lain.
Selain itu, penelusuran juga mencakup orang yang berinteraksi dengan warga yang satu rombongan dengan pasien positif. Mengingat dua orang ini merupakan tokoh agama.
“Biar riwayatnya itu jelas. Bertemu dengan siapa dan pernah kemana saja,” tutur mantan kepala Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) Bontang itu.
Sementara itu, Kasi Surveilans, Imunisasi, Wabah, dan Bencana Dinas Kesehatan Bontang Adi Permana mengatakan, perkembangan kasus di Bontang terakhir ialah status pasien dalam pengawasan (PDP) tetap satu orang. Diketahui, pasien ini merupakan rujukan dari salah satu rumah sakit swasta di Kutai Timur.
Pasien ini memiliki riwayat perjalanan dari Bogor, pada 26-29 Februari lalu. Dia mengeluhkan batuk sejak 9 Maret. Kemudian suhu tubuhnya mengalami demam pada 15 Maret. Telah dilakukan pemeriksaan swab pertama pada 16 Maret lalu.
Hasilnya yakni terdapat gambaran thorax pneumonia. Kini, pasien menunggu hasil pemeriksaan swab kedua. Walaupun demikian, kondisinya telah stabil.
“Kami masih menunggu hasil dari Surabaya. Semoga saja negatif,” ujar Adi.
Adapun orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah tujuh. Satu merupakan kasus lama dan enam kasus baru. Tiga orang sedang pemantauan mandiri di rumah, sedangkan empat dirawat di RSUD.
“Empat orang ini masuk dalam kelompok klaster Kukar hasil penelusuran. Penelusuran dilakukan empat hari lalu. Sementara dua memiliki riwayat bepergian dari Malaysia dan umrah,” sebutnya.
Sementara 531 orang masuk dalam status monitoring. Status ini karena secara mandiri mereka melapor ke call center telah melakukan perjalanan dari luar negeri maupun luar daerah yang terdapat kasus positif korona. Termasuk Balikpapan, Samarinda, dan Kukar. Diskes Bontang pun berharap agar warga sementara menunda perjalanan terlebih dulu.(*/ak/rdh/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post