SANGATTA – Akibat dari gempa di Palu, banyak warga yang meninggalkan Sulawesi Tengah dan beralih ke sejumlah daerah, termasuk Kutim.
Sekira 37 warga yang selamat dari bencana gempa dan tsunami tersebut, selain menyisakan luka juga menyimpan rasa trauma untuk kembali ke daerahnya.
Menurut Kepala Markas PMI Kutim, Wihelmus W.D mengatakan, para korban yang selamat tersebut sudah tiba sejak beberapa hari yang lalu di Kaltim, dengan menggunakan Kapal Pelni. Kemudian sejumlah korban tersebut berpencar dan tiba di Kutim.
“Ada sekira 37 orang yang datang ke sini, 30 orang dewasa dan tujuh di antaranya anak-anak,” kata Ewil sapaan akrabnya saat diwawancarai di gedung serba guna, Rabu (10/10).
Ewil menambahkan, pengungsi yang datang tersebut umumnya memiliki kerabat di Sangatta. Di antara mereka banyak yang enggan kembali kampung halaman. Hal itu disebabkan oleh perasaan takut yang menerpa.
“Ada dua kecamatan yang menjadi kunjungan, di Sangatta Selatan dan Utara. Mereka sekarang ada di rumah kerabatnya. Nanti mau betul-betul kami data,” pungkasnya.
Menurutnya, para korban tersebut sudah merasa trauma akan kejadian gempa bumi yang melanda kediaman mereka, sehingga para korban lebih memilih tinggal menetap di Kutim.
“Mereka trauma dan tidak mau kembali ke Palu, jadi mereka ingin tinggal menetap di Kutim,” terangnya.
Seluruh korban tersebut tetap akan diberikan bantuan, mengingat donasi yang ada pada pihak PMI merupakan amanah yang ditujukan untuk korban. Meski dimanapun posisinya saat ini. Terlebih jika memang mereka sangat membutuhkan.
“Warga sediakan bantuan ini untuk korban, mereka kan bagian dari kejadian itu. Jadi mereka akan tetap dibantu,” bebernya.
Adapun kebutuhan itu melingkupi tempat tinggal mereka. Sementara bagi mereka yang tidak memiliki KTP dapat tinggal di PMI, atau jika memiliki sanak keluarga diperbolehkan menetap dengan kondisi yang aman.
“Kami akan konfirmasi ke dinas sosial terlebih dulu. Perihal bantuan yang bisa diberikan. Kemudian soal tidak adanya KTP, kami juga akan minta identitas dan dicocokkan ke disdukcapil,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Bupati Kutim, Ismunandar mempersilahkan bagi korban gempa yang ingin mengungsi ke Kutim, untuk melapor dan pendataan. Agar pemberian bantuan jelas arahnya.
“Kami membuka lebar pintu daerah untuk korban yang mau datang kemari. Apapun bantuan yang bisa kami beri, akan terus diupayakan,” terang Ismu. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: