bontangpost.id – Upaya vaksinasi gencar dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Terbaru, Dinas Kesehatan (Diskes) Bontang mendapatkan kabar kebagian 516 vial pada kloter pendistribusian selanjutnya dari pemerintah pusat. Namun besaran itu belum dapat dipastikan.
Kepala Diskes dr Bahauddin mengatakan penyaluran sebelumnya juga mengalami perbedaan kuota. Semula Bontang mendapat jatah 760 vial dari pusat. Tetapi faktanya hanya 230 vial yang diperoleh pada termin kedua tahap dua tersebut. “Kami masih menunggu keputusan dari Pemprov sehubungan kuota pastinya,” kata dr Bahauddin.
Hingga kini, informasi lebih lanjut belum diterima. Termasuk dengan rencana waktu pendistribusian. Padahal, ia sebelumnya mendengar kabar kepastian besaran kuota pada 5 April lalu. “Sampai sekarang belum ada kabar,” ucapnya.
Nantinya, jika vaksin tiba maka sasaran utamanya ialah tenaga pendidik dan lansia. Mengingat guru SMP belum kebagian slot di termin sebelumnya. Dari data pokok pendidikan, jumlah tenaga pengajar SMP di Bontang sejumlah 498. Ditambah tenaga tata usaha (TU) sekolah 118 orang. Bila diakumulasi totalnya yakni 616 orang.
Sementara di sektor lansia, baru dua kelurahan yang tersalurkan. Meliputi Loktuan dan Belimbing. Memang kedua kelurahan ini semula langganan zona merah. Hal itu menjadi pertimbangan prioritas pendistribusian oleh Diskes. Mengacu data Diskes Kaltim, cakupan vaksinasi lansia di Kota Taman baru 4,88 persen. Angka itu untuk dosis pertama. Sementara dosis kedua lebih rendah yakni 0,15 persen.
Tak hanya itu, kuota vaksin ke depan juga diperuntukkan bagi pelayan publik dan ASN yang belum mendapatkan dosis kedua. Saat ini cakupannya vaksinasi untuk sektor itu pada dosis pertama yaitu 34,84 persen. Adapun dosis kedua baru 15,72 persen.
“Terkait sasaran prioritas kalau vaksin tiba tiga komponen itu dulu. Namun itu kembali bergantung besaran yang diperoleh,” pungkasnya. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post