TOTAL realisasi investasi Kaltim sampai dengan Desember 2017 sebesar Rp28,2 triliun. Investasi itu terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp17,22 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sekitar Rp10,98 triliun.
Realisasi investasi Benua Etam itu disampaikan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak di hadapan Deputi Bidang Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah (Ketua Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK) Wahyu Utomo, pada Rapat Pembahasan Pembangunan KEK MBTK di Ruang Rapat Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta, Selasa (27/2) lalu.
Menurutnya, pencapaian realisasi investasi tahun 2017 meningkat 20,97 persen jika dibanding tahun 2016 yang sebesar Rp23,31 triliun. “Target realisasi investasi kami untuk 2017 ditetapkan pencapaianya sebesar Rp34,97 triliun,” katanya.
Awang menyebutkan target investasi terdiri Rp12,24 triliun untuk PMDN sedangkan PMA sebesar Rp 22,73 triliun. Dijelaskannya, jika dibandingkan dengan target realisasi investasi tahun ini (Rp 34,97 triliun) hingga Desember mencapai 80,64 persen atau lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 59,27 persen dari target.
Sementara itu untuk pertumbuhan ekonomi Kaltim sepanjang tahun 2017 diperkirakan mencapai 3,13 persen. “Kondisi ini membaik setelah pertumbuhan ekonomi pada tahun 2015 dan 2016 mengalami kontraksi,” ujarnya.
Secara andil, sektor pertambangan masih yang terbesar pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi.
Hal ini dibuktikan dengan kinerja pertambangan batu bara yang terus membaik dikarenakan membaiknya harga komoditas batubara. Sektor ini menurut gubernur, diperkirakan kembali akan memicu laju pertumbuhan ekonomi Kaltim, yang sempat mengalami pertumbuhan minus di tahun sebelumnya.
“Pertumbuhan ekonomi Kaltim yang menunjukan ke arah membaik di tahun 2017 berkorelasi positif terhadap rasio investasi,” jelasnya.
Gubernur menambahkan indikasi membaiknya rasio realisasi investasi terhadap rencana investasi PMA dan PMDN tahun 2017 sebesar 35,10 persen.
“Kondisi ini menunjukkan terjadi kenaikan 21,03 persen jika dibandingkan tahun 2016 sebesar 14,07 persen,” ungkapnya. (*/drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: