SANAA – Abd Al Khaleq dan Abd Al Rahim hanya dua pekan menjadi warga dunia. Bocah kembar siam asal Yaman itu meninggal pada Sabtu (8/2). Lambannya respons pemerintah dan terbatasnya fasilitas di negara tersebut membuat dua bayi laki-laki yang hanya punya sepasang kaki itu tidak bertahan lama.
’’Kematian (bayi kembar siam) itu merefleksikan situasi kesehatan dan kemanusiaan yang harus dihadapi anak-anak Yaman akibat perang,’’ demikian bunyi pernyataan tertulis Kementerian Kesehatan Pemberontak Houthi lewat media resmi mereka, Saba News.
Reuters mengungkapkan bahwa Khaleq dan Rahim dilarikan ke Al-Thawra Hospital di Kota Sanaa sesaat setelah lahir. Mereka lantas menghuni inkubator di NICU rumah sakit tersebut. Badan bayi kembar siam yang memiliki dua kepala, dua jantung, dan dua paru-paru tersebut dempet. Mereka juga hanya memiliki sepasang kaki, satu alat kelamin, sepasang lengan, dan sepasang ginjal.
Kepala Pediatri Al-Thawra Hospital Faisal al-Babili mengakui bahwa departemen yang dipimpin tidak punya fasilitas memadai untuk merawat bayi kembar siam. Pada Rabu (6/2) dia telah merujuk Khaleq dan Rahim ke luar negeri. Tujuannya tentu mendapatkan perawatan medis yang lebih layak.
Organisasi asal Arab Saudi, King Salman Center for Relief and Humanitarian Works, mengatakan siap membantu. Mereka berjanji membawa bayi kembar siam itu berobat di luar Yaman. Sayangnya, Khaleq dan Rahim menemui ajal sebelum bantuan terealisasi.
Sejak 2015 Bandara Sanaa yang dikuasai pemberontak Houthi tidak melayani penerbangan sipil. Sebab, pasukan koalisi pimpinan Saudi menguasai wilayah udara. Hanya pesawat milik PBB yang diizinkan mendarat dan lepas landas dari bandara tersebut. (sha/c15/hep/jpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post