bontangpost.id – Pengendara yang melintas di sepanjang Jalan Poros Samarinda-Bontang, Kecamatan Samarinda Utara, harus waspada. Proyek perbaikan dan pelebaran jalan mulai dikerjakan di ruas jalan itu.
Perbaikan di sepanjang jalur antar kota yang berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) ini, dimulai dengan pengupasan aspal yang rusak. Tak hanya perbaikan, pelebaran pun dilakukan dengan mengupas tebing di kanan kiri jalan.
Akibat proyek ini, terkadang terjadi kemacetan lantaran pengendara harus bergantian agar tidak terkena manuver alat berat yang tengah bekerja.
Tokoh warga Tanah Merah, Hamidi mengatakan perbaikan dan pelebaran sangat diperlukan. Sebab berbagai kasus kecelakaan akibat rusak dan sempitnya jalan, kerap terjadi. “Ada yang terjatuh akibat terjerembab ke dalam lobang. Ada pula yang mencoba menghindar, namun malah terguling,” ungkap Hamidi, Rabu (9/2/2022).
Lurah Tanah Merah Joko menyebut pelebaran jalan merupakan proyek lanjutan dari peningkatan badan jalan. Pelebaran jalan dilakukan dengan memangkas lereng bukit sisi kanan jalan. Sebab kendaraan kadang tidak terlihat saat melintas lantaran tertutup bukit atau pepohonan. Pelebaran jalan masuk di wilayah Kelurahan Tanah Merah dan Sungai Siring.
“Sudah sebulan proyek ini berjalan. Pengendara memang harus waspada terutama saat alat berat bekerja memangkas bukit,” kata Joko.
Setelah jalan, selesai diperlebar pengendara akan lebih nyaman saat berpapasan di jalan. “Di sisi kiri terdapat jurang cukup dalam. Ini juga harus diwaspadai. Kepada pekerja proyek harus juga waspada sebab pengerukan tebing juga berisiko longsor jika tidak hati-hati,” pinta Joko.
Anggota Komisi V DPR RI Irwan “Pecho” menyebut perbaikan dan pelebaran tersebut bagian dari proyek nasional yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Legislator dari daerah pemilihan (dapil) Kaltim ini mengatakan, dalam beberapa bulan ke depan proyek perbaikan jalan poros Samarinda-Bontang akan terus dikebut.
“Ini bagian dari proyek nasional di Kaltim. jalan poros Samarinda-Bontang salah satu ruas prioritas yang harus diperbaiki tahun ini. Kami sudah usulkan proyek ini sejak setahun lalu,” kata Irwan yang juga ketua DPD Partai Demokrat Kaltim ini.
Duduk di komisi yang membidangi infrastruktur, Irwan mengaku akan mengoptimalkan perjuangannya di parlemen untuk menyuarakan aspirasi masyarakat Kaltim. Menurutnya, masalah infrastruktur di Kaltim merupakan hal yang paling krusial.
Irwan mengklaim, dalam sejarahnya baru kali ini ada keterwakilan legislator Kaltim yang duduk di komisi infrastruktur di DPR RI. Karena itu, kesempatan ini, lanjutnya, akan dimaksimalkan agar pemerintah pusat lebih memperhatikan kondisi jalan-jalan negara yang ada di Kaltim.
“Kami targetkan pada 2023 nanti, di Kaltim tidak ada lagi jalan milik negara yang kondisinya sangat memprihatinkan. Kami teru dorong dan desak pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR agar memperhatikan kondisi Kaltim,” ungkapnya.
Dia juga menyorot kerusakan jalan di kawasan Tanah Datar, Muara Badak, Kukar. Katanya, di ruas yang panjangnya sekitar 5 kilometer tersebut memang rusak parah. Perbaikan pun dilakukan bertahap. Setelah dilakukan pemadatan, kondisi jalannya memang belum benar-benar mulus. Karena di kedua sisi jalan sedang dibangun drainase dengan sistem memasang blok.
Menurut Irwan, pembangunan drainase di kedua sisi jalan tersebut tidak bisa dihindari. “Karena percuma kalau diperbaiki, tapi tidak ada paritnya, maka jalannya akan cepat rusak kembali. Karena rembesan air akan langsung memenuhi jalan. Ini yang membuat jalan cepat rusak,” katanya.
Proyek ini, lanjutnya, bagian dari proyek nasional. Dia menargetkan sebelum 2023 ruas tersebut kembali mulus dan normal saat dilalui. (kis/nha/sapos)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: