bontangpost.id – Sebagian infrastruktur bangunan di SMPN 1 Bontang kondisinya rusak. Ruang usaha kesehatan sekolah (UKS) pun dindingnya berlubang. Kondisi ini disebut Kepala SMPN 1 Riyanto karena kondisinya adalah bangunan lama. Dibangun pada 1984. Sudah dilakukan pemeliharaan, namun seadanya.
“Kami tambal sulam saja selama ini. Kalau ada lubang kami tutup dengan semen,” kata Riyanto.
Sekolah tak ingin kerusakan semakin parah bahkan menyebabkan dinding roboh. Memang, ruang yang rusak ini sempat digunakan sebagai ruangan kepala sekolah. Sebelum gedung baru di ujung depan kawasan dibangun, dua tahun lalu.
“Setelah ada gedung baru, fungsi ruangan berganti UKS. Di sampingnya dipakai sebagai tempat ibadah non-muslim,” ujarnya.
Selain bangunan, dia menjelaskan kondisi lapangan basket kerap terendam air. Terutama saat air laut pasang. Genangannya mencapai 50 sentimeter.
“Ini konstruksinya agak rendah. Kalau banjir seperti kolam,” sebutnya.
Pun demikian dengan sarana lompat jauh. Kondisinya becek jika hujan turun. Landasan masih tanah liat. Dia meminta untuk pacuan lari dipasang paving. Sementara bak lompatnya tetap memakai bahan tanah liat.
“Kondisinya tentu licin kalau habis hujan,” tutur dia.
Genangan air juga terjadi di lokasi parkir kendaraan roda empat. Tepatnya setelah gerbang masuk sekolah. Diperlukan peninggian sekitar 15 sentimeter agar air mengarah langsung ke saluran pembuangan. Kondisi atap fiber di parkiran sepeda pelajar juga rusak akibat pengerjaan pembangunan ruang guru dan kepala sekolah. Pihak sekolah telah mengajukan permohonan untuk merenovasi sebagian infrastruktur. Namun hingga sekarang bantuan belum didapatkannya. (*/ak/rdh/k8/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: