bontangpost.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) memastikan review untuk lanjutan pembangunan ruang kelas baru (RKB) SMP 1 masuk di batang tubuh APBD Perubahan.
Kepala Disdikbud Bambang Cipto Mulyono belum bisa memastikan pagu anggaran yang diajukan untuk rencana tersebut.
“Belum bahas karena masih menghitung semuanya,” kata Bambang.
Nantinya dalam postur anggaran tersebut juga mencakup rencana pembuatan parit. Lokasinya berada di belakang gedung yang dibangun. Saluran drainase itu nantinya terhubungan dengan parit besar yang berada di depan pagar sekolah. Sehingga pembuangan dari atap bangunan RKB langsung bisa masuk ke saluran tersebut saat hujan turun.
“Supaya tidak ada genangan air. Terkait dengan volume parit juga kami masih hitung. Tetapi parit nantinya bagian atas akan tertutup,” ucapnya.
Pun demikian dengan rencana pemasangan paving block di sekitar RKB. Saat ini kontur halaman gedung kelas itu masih tanah liat. Dengan prasarana itu akan memudahkan sekolah maupun pelajar melakukan aktivitas. Tak hanya itu kantin sekolah juga akan dibuatkan bangunan baru. Mengingat konstruksi bangunan kantin saat ini cukup terbatas.
“Ketinggian atap kantin juga sangat rendah. Kami akan bangunkan nantinya. Masuk satu nomenklatur itu rencana kami,” tutur dia.
Diberitakan sebelumnya, lanjutan pembangunan RKB SMP 1 Bontang harus menunggu selama satu tahun. Pasalnya di tahun anggaran ini tidak dialokasikan. Bambang menyebut pihaknya sudah berkonsultasi dengan TAPD. Tetapi memang tidak bisa secara regulasi. Karena pembangunan tidak masuk skema tahun jamak atau multiyear.
“Kami pastikan ajukan di APBD 2025 mendatang,” terangnya.
Apalagi postur APBD tahun ini sudah ditetapkan. Sehingga tidak bisa bergerak lagi. Namun demikian awalnya ia tetap ingin pembangunan tetap dirampungkan tahun ini. Bambang juga menegaskan kondisi ini berbeda dengan pembangunan SMP 2. Pasalnya di SMP 2 kala itu kontraktor menyanggupi penambahan waktu. Mengacu proges pada batas kontrak telah melampui 90 persen ke atas.
“Sebenarnya kontraktor lama sudah saya singgung untuk penambahan waktu. Tetapi bersangkutan tidak siap. Kami tidak tahu alasannya,” sebutnya.
Diketahui kondisi bangunan sudah beratap. Namun seluruh lantai belum terpasang lantainya. Dinding ruang kelas untuk lantai satu dan dua juga belum terpasang seluruhnya.
Kontrak pengerjaan ini berakhir pada 11 Desember lalu. Dengan progres pengerjaan di atas 70 persen. Kontraktor pemenang tender ialah CV Amra Mandiri. Dengan nilai kontrak Rp 6.624.953.658. Dengan durasi pengerjaan selama 210 hari. Terhitung 16 Mei lalu.
Sebagai informasi, tiga ruang kelas bangunan lama sebelumnya dibongkar. Nantinya di titik tersebut akan berdiri 12 ruang kelas baru. Selama ini SMP 1 hanya memiliki 20 kelas. Alhasil siswa mendapatkan pembelajaran dengan memakai ruangan lainnya. Meliputi aula, laboratorium komputer, laboratorium multimedia, hingga bekas ruang guru. Mengingat jumlah rombongan belajar di SMP 1 mencapai 25. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post