BREAKER:
“Kami juga bawa kain dan empat mesin jahit, ini adalah pelayanan purna jual. Nanti kalau ada yang rusak kami ganti dengan baru,” Ipung Ananda — Direktur PT Pandarman Jaya
BONTANG – Masyarakat tak perlu khawatir bila terjadi kerusakan di bantuan seragam sekolah gratis. Pasalnya kontraktor yang menangani hal tersebut akan melayani keluhan warga hingga 10 hari ke depan, terhitung barang didistribusikan Kamis (23/11) lalu.
“Kalau ada yang komplain tidak perlu ke Jakarta, langsung selesaikan di sini. Ini sesuai komitmen waktu rapat dengan Disdik sebelumnya,” kata Direktur PT Pandarman Jaya, Ipung Ananda.
Tak tanggung-tanggung, perusahaan yang bermarkas di Jakarta ini membawa sembilan karyawan dan perlengkapan menjahit ke Bontang. Rinciannya, empat tenaga jahit, dua orang bagian finishing, dua karyawan yang menangani packing, serta seorang supervisor.
“Kami juga bawa kain dan empat mesin jahit, ini adalah pelayanan purna jual. Nanti kalau ada yang rusak kami ganti dengan baru,” tambahnya.
Adapun kerusakan yang ditangani sehubungan jahitan dan bahan. Namun, kontraktor tidak melayani komplain terkait ukuran, dikarenakan pihak perusahaan telah memproduksi berdasarkan data yang diserahkan oleh masing-masing sekolah.
Pihak kontraktor sudah melakukan survei sebelum memproduksi sehubungan dengan ukuran. Mengingat kondisi fisik para pelajar di kota Taman lebih banyak berbadan sedikit besar, maka dilakukan penambahan ukuran.
“Kalau komplain soal ukuran kami tidak terima, tapi kami yakin tidak ada masalah karena kami sudah survei dan tambahkan size-nya,” ucapnya.
Pengerjaan bantuan seragam sekolah gratis ini bisa dikebut sebenarnya. Diakuinya, terdapat kendala terkait keterlambatan kain yang dipesan. Seharusnya, bahan dasar tersebut datang dalam jangka wakutu satu bulan justru molor hingga dua bulan. Demi mengejar batas akhir kontrak yaitu 28 November, perusahaan melakukan penambahan karyawan.
“Gandakan tukang jahitnya yang semula 100 menjadi 200 orang untuk menghemat waktu. Risiko cost bertambah yang penting konsumen jangan kecewa,” paparnya.
Di samping itu, pengiriman juga menjadi faktor penghambat. Di mana bantuan sudah masuk jasa pengiriman peti kemas pada 5 November tetapi baru dikirim 11 hari kemudian. Sebagai antisipasi, untuk pengiriman kedua kontraktor yang memenangkan tender senilai Rp 4,8 miliar ini memilih menggunakan truk agar mudah pemantauannya.
“Pengiriman kedua kami tidak pakai peti kemas lagi, saya menggunakan truk saja karena lebih bisa diperkirakan sampainya,” kata dia.
Ipung menjelaskan, secara kualitas, seragam ini memiliki mutu yang baik. Di skala nasional, belum pernah ia jumpai seragam yang menggunakan jenis kain TC 1134 untuk pakaian dan TC 1491 untuk celana. “American drill saja satu set Rp 350 ribu, ini justru di atasnya. Tidak ada daerah lain yang pesan seperti ini,” pungkasnya
Sebelumnya diwartakan, Secara rinci bantuan seragam akan dibagikan kepada 125 sekolah. Masing-masing tingkat SD sekira 28 ribu pelajar dari 60 sekolah, tingkat SMP 9 ribu pelajar dengan 32 sekolah, tingkat SMA/SMK 8 ribu siswa dengan 28 sekolah, serta 200 lebih siswa SLB dari 5 sekolah. Total bantuan sejumlah 38.727 seragam sekolah. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: