SANGATTA – Sebuah mukjizat dirasakan orangtua Nurul, seorang anak berusia empat tahun, yang mengalami usus terburai. Anak kedua Sartika (24) ini berangsur sembuh setelah berjuang melawan penyakit dengan ikhlas. Sehingga mampu mengalahkan vonis dokter.
Sartika menjelaskan pasca operasi yang telah dilakukannya pada satu tahun silam, dirinya pun merawat anaknya secara mandiri di rumah. Hal tersebut dilakukan dengan alasan keterbatasan dana. Sehingga ia hanya memberikan perawatan dengan cara mengoleskan salep untuk mengeringkan luka dan memberinya vitamin untuk merangsang pertumbuhan.
“Saya menyadari minimnya penghasilan kami. Jadi untuk dirawat di rumah sakit sangat tidak mungkin. Saya merawat Nurul di rumah saja. Paling-paling memberinya salep atau vitamin,” ujarnya.
Menurutnya banyak perubahan yang terjadi pada kesehatan anaknya. Ia menceritakan keaktifan Nurul saat bermain bersama kakak dan adiknya. Selain itu dirinya sangat menggemari pengajian. Dengan antusias yang tinggi, Sartika menceritakan keseharian nurul yang sangat kuat.
“Anak saya itu kuat fisiknya. Setiap hari ia bermain, terkandang memanjat dinding, walaupun hanya di rumah saja. Dia suka sekali jika diajak untuk salat dan mengaji. Hanya ngomongnya saja yang belum jelas. Mungkin efek dari banyaknya obat yang dikonsumsinya,” katanya.
Dirinya dan suami mengaku yakin atas kehidupan Nurul. Dia mengatakan anaknya pernah divonis dokter hanya berusia lima hari pasca operasi kedua di Rumah Sakit A.W Syahranie Samarinda. Namun ia percaya bahwa semangat Nurul membuatnya terus hadir hingga saat ini untuk meramaikan rumah yang disewanya tersebut.
“Saya sangat senang karena anak saya masih hidup hingga sekarang. Tidak ada kebahagiaan lain yang dapat seorang ibu rasakan selain melihat anaknya dapat berkembang bersama keluarga. Walaupun saat malam tiba, saya sering terjaga karena kondisi Nurul yang mengeluhkan sakit, kami sangat ikhlas merawatnya,” ujar wanita tersebut.
Menurut Sartika, punggung anaknya kerap kali berdarah. Jika Nurul merasa gatal, ia sering menggaruk bekas luka tersebut. Dirinya mengaku tidak tega jika harus melihat putrinya merasakan sakit.
“Jika saja kami memiliki cukup anggaran, pasti kami akan memberikan perawatan yang layak. Suami sayapun telah berjanji, jika mempunyai pekerjaan yang menghasilkan gaji akan membawa Nurul untuk berobat kembali ke Samarinda. Saya merasa kasihan, untuk makan saja Nurul kesulitan. Ya karena ususnya itu bermasalah,” jelasnya.
Ia menyatakan kebanggaan pada putri ke duanya tersebut. Baginya Nurul titipan Tuhan yang sangat indah. Dia melihat potensi yang ada pada Nurul. Kecerdasan dan daya ingat yang kuat meyakinkan Sartika, bahwa anaknya akan menjadi perempuan hebat.
“Saya selalu berdoa dan berharap agar putri kebanggaan saya dapat meraih kesuksesan dengan kondisinya yang seperti ini. Bakat menyanyi dan kepintaran lainnya membuat saya percaya, Nurul akan tumbuh baik,” tutupnya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: