bontangpost.id – SMA 1 Bontang memulai skema pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, Senin (15/11). Meskipun keputusan terkait ini belum dikeluarkan oleh Pemprov Kaltim.
“Ini khusus di awal hanya kelas XII,” kata Kepala SMA 1 Sumariyah.
Menurutnya kebijakan ini diambil mengingat dalam kurun dua pekan mendatang, siswa bakal memasuki ujian semester. Pertimbangan pemilihan kelas XII dahulu mengingat nantinya pelajar di jenjang ini dipersiapkan untuk menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri.
“Khawatirnya kalau tidak dilakukan segera maka bisa tertinggal dengan daerah lain,” ucapnya.
Disinggung mengenai belum turunnya kebijakan dari Pemprov terkait PTM terbatas, ia membenarkan. Sejauh ini hanya ada surat edaran dari Gubernur sehubungan ASN untuk berkerja dari kantor. Di tambah dari surat edaran kepala dinas. Landasan ini dipakai agar guru terbiasa melaksanakan tugasnya di sekolah.
“Semoga ini tidak menjadi masalah. Apalagi Bontang juga sudah masuk zona kuning dan level pandemi 2,” tutur dia.
Nantinya PTM terbatas hanya diisi kapasitas ruang kelas sejumlah 50 persen dari kuota maksimal. Sistem yang dipakai tetap gabungan luring dan daring. Jadi separuh jumlah siswa tiap kelas menempuh tatap muka sementara sisanya belajar dari rumah. Pihak sekolah akan mengatur jadwal masuk per pekannya.
“Jadi gentain masuknya. Misalnya pekan pertama siswa nomor absen ganjil, pekan berikutnya yang bernomor genap,” sebutnya.
Durasi PTM terbatas berlangsung mulai 07.00 hingga 12.30 Wita. Tiap jam pelajaran yang semula 45 menit susut menjadi 30 menit. Sehubungan dengan persiapan uji coba ini pihak sekolah telah melakukan simulasi. Sejauh ini belum ada visitasi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim.
Dijelaskan dia, kebijakan ini bergantung masing-masing sekolah. Artinya tidak seluruh sekolah jenjang SMA/SMK bakal memulai uji coba PTM pekan depan. Sementara Kepala SMK 1 Kasman Purba menyatakan pihaknya belum bisa memutuskan kapan memulai PTM terbatas. Pasalnya kebijakan ini belum dikeluarkan oleh DIsdikbud Kaltim.
“Kami belum. Menunggu arahan saja,” pungkasnya. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: