bontangpost.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, banyak negara di dunia mengalami kesulitan mengatasi kelangkaan energi. Kepala negara mengungkapkan, saat ini harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan dua kali lipat.
Tak dipungkiri, harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi isu sensitif di Indonesia. Bahkan, kenaikan harga BBM bisa mengakibatkan gelombang demonstrasi.
“Kalau kita lihat, (harga minyak dunia) dari yang dulu itu sekitar USD 50-60 per barrel, sekarang sudah USD 118 per barrel. Naik dua kali lipat,” kata Jokowi di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (25/3).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyampaikan, harga BBM naik dua kali lipat di negara yang tidak memberikan subsidi. Hal ini berakibat pada sejumlah harga kebutuhan pokok yang juga melonjak naik.
Kenaikan harga minyak dunia ini tak dipungkiri akibat terjadinya perang antara Rusia dan Ukraina. Karena itu, Jokowi mengingatkan kepada jajarannya untuk mengantisipasi kenaikan harga barang.
“Hal-hal seperti ini semua kita harus mengerti, larinya ke mana harus mengerti, yang titik akhirnya kenaikan inflasi,” ungkap Jokowi.
Namun di sisi lain Jokowi menyadari, jika harga BBM di Indonesia melambung tinggi, maka akan memicu reaksi besar dari masyarakat, misalnya demonstrasi. “Negara-negara yang tidak menyubsidi BBM-nya, (harganya) naik langsung dua kali lipat. Bayangkan! Kita naik 10 persen saja, demonya 3 bulan,” tandasnya. (jawapos)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post