bontangpost.id – Belum seluruhnya dari tiga perusahaan yang bermarkas di Bontang Lestari menyelesaikan tanggung-jawabnya. Berupa memperbaiki Jalan Soekarno-Hatta. Padahal kendaraan bermuatan berat dari tiga perusahaan itu tetap memakai akses tersebut hingga sekarang.
Dari tiga perusahaan hanya PT Energi Unggul Persada dan PT Varia Beton Jaya yang sudah berinisiatif. Melakukan pengerjaan perbaikan hingga mengirim material yang dibutuhkan. Sementara PT Graha Power Kaltim (GPK) sampai sekarang belum ada koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK).
Menanggapi itu, Wakil Ketua DPRD Agus Haris meminta perusahaan itu tidak boleh lepas tangan. Wajib menggelontorkan dana corporate social responbility (CSR). Mengingat akses itu juga dilewati oleh masyarakat bukan hanya kepentingan perusahaan.
“Saya mendesak supaya segera mengeluarkan dana CSR-nya,” kata Agus Haris.
Tak hanya itu, Politikus Partai Gerindra ini juga meminta Pemkot Bontang untuk proaktif. Jangan hanya menunggu bantuan itu. Sebab, Dinas PUPRK yang mengarahkan titik mana yang menjadi tanggung-jawab perusahaan. “Tentu tidak mungkin perusahaan langsung aksi atau dilepas begitu saja. Harus ada koordinasi dengan mereka (Dinas PUPRK). Karena mereka yang tahu,” ucapnya.
Ia pun yakin perusahaan akan membantu perbaikan kondisi jalan. Sementara Ketua Komisi III DPRD Amir Tosina akan memantau terus hasil kesepakatan dalam rapat sebelumnya ini. Bahkan keputusan ini juga tertuang dalam notulen rapat pembahasan antara Dinas PUPRK dengan perusahaan.
“Apapun alasanya harus dipertanyakan. Kami akan tetap pantau mana perusahaan yang sudah membantu perbaikan,” sebutnya.
Sementara Kabid Bina Marga Dinas PUPRK Anwar Nurdin mengaku memang belum mendatangi PT GPK untuk berkoordinasi mengenai rencana perbaikan. Pasalnya pihaknya masih menyelesaikan untuk pengurusan dana alokasi khusus (DAK) perbaikan jalan yang sama. Namun ia memastikan perusahaan yang bergerak di pembangkit listrik tenaga uap itu belum melaksanakan bantuannya.
“Minggu depan saya berencana datangi perusahaan,”sebut Anwar.
Diberitakan sebelumnya, Dinas PUPRK telah mengambil langkah. Meski perbaikan ini bersifat sementara. Wujudnya pengerukan konstruksi jalan dan penimbunan dengan agregrat pasir serta batu pecah. Tepatnya di titik yang mengalalami kerusakan parah pada ruas jalan Soekano-Hatta.
“Kami sudah turunkan tim untuk memperbaiki kondisi jalan. Walau sifatnya ini untuk sementara waktu. Mampu bertahan sekira dua pekan,” urainya.
Pada akses ini sebelumnya terjadi insiden maut, Kamis (25/11) sekira 19.18 Wita. Pengendara kendaraan roda dua matic bernopol KT 6214 DW bernama Abdul Karim meninggal dunia. Babinsa Bontang Lestari Sertu Darman mengatakan korban yang berdomisili di Teluk Pandan ini berasal dari arah kota menuju Bontang Lestari.
“Kondisi jalan gelap, korban jatuh di jalan berlubang, pas lubang pertama di Jalan Soekarno-Hatta sebelum TPA,” pungkasnya. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post