bontangpost.id – Kondisi infrastruktur Jalan Soekarno-Hatta mengalami kerusakan. Semula, perbaikan ini diusulkan melalui bantuan keuangan (Bankeu) Pemprov Kaltim Perubahan 2021. Namun hingga kini belum ada kepastian dari pengajuan ini. Menanggapi itu, Anggota Komisi II DPRD Bakhtiar Wakkang meminta Pemkot segera duduk bersama dengan perusahaan yang beroperasi menggunakan akses itu.
“Kalau hanya menunggu anggaran dari Pemprov itu jauh api dari panggang,” kata wakil rakyat yang akrab disapa BW ini.
Menurutnya opsi alternatif ialah mencari solusi dengan tiga perusahaan yang berlokasi di Bontang Lestari. Walaupun memang pekerjaan itu menjadi tanggung jawab pemerintah. Tetapi karena keterbatasan anggaran maka perusahaan perlu dilibatkan untuk mengucurkan dana corporate sosial responsibility (CSR).
“Harus ada kebersamaan. Apalagi perusahaan sudah berkomitmen untuk ikut membantu perbaikan,” ucapnya.
Tidak menutup kemungkinan patungan pun dilakukan. Pemkot tentu memiliki dana taktis kendati nominalnya tidak seberapa. Kemudian digabungkan dengan bantuan dari perusahaan. Sebab ini terkait pelayanan publik. Apalagi perusahaan juga memakai jalur tersebut.
“Karena ini juga berpengaruh terhadap produktivitas dari perusahaan itu. Perlu duduk bersama. Ada hal di depan mata perlu dipikirkan bersama,” tutur dia.
Nantinya politikus Partai NasDem juga akan membackup langkah wali kota jika upaya itu dilakukan. Berdasarkan pantauan Kaltim Post (indul bontangpost.id), terdapat 55 titik kerusakan di penghubung Kelurahan Gunung Telihan dengan Bontang Lestari ini. Skala kerusakan mulai dari kecil, sedang, hingga berat. Rinciannya, 30 titik di jalur sebelah kiri jika dari pusat kota ke Bontang Lestari.
Sementara jalur satunya ada 25 titik kerusakan. Bentuk kerusakan mencakup kondisi jalan berlubang, bergelombang, hingga ruas jalan terkelupas total. Akibatnya kendaraan yang melintas harus menurunkan kecepatan jika berada di titik kerusakan terparah.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Tavip Nugroho mengatakan tiga perusahaan telah melakukan perbaikan. Bentuknya dengan memasang batu agar konstruksi rata maupun pengecoran. “Sudah ada action dari perusahaan untuk membantu melakukan perbaikan. Memang tidak kelihatan besar. Salah satunya dipasang batu,” kata Tavip.
Selain itu, kapsulan dekat area masuk terminal Isotank juga sudah dilakukan semenisasi. Menurutnya, kerusakan diakibatkan oleh adanya pergeseran struktur jalan akibat beban kendaraan yang melintas. Ia memastikan perusahaan tidak melakukan pengaspalan.
“Intinya supaya tidak berlubang sehingga tidak ada kendaraan yang tersangkut akibat gelombang jalan. Memang ini tidak sesuai dengan teknis kebinamargaan terpenting strukturnya menjadi rata,” ucapnya.
Sementara Dinas PUPRK mengajukan pengaspalan melalui bantuan keuangan (Bankeu) Pemprov Kaltim perubahan 2021. Total kebutuhan anggaran yang diusulkan ialah Rp 5 miliar. Nominal ini jika disetujui maka peningkatan jalan hanya bersifat parsial.
“Mungkin hanya untuk tambal sulam. Meningkatkan fungsi jalan untuk dilalui,” pungkasnya. (*/ak)
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Saksikan video menarik berikut ini:
Komentar Anda