Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sukardi merasa kecolongan dengan rencana pengerukan kolam labuh dan alur dermaga di pelabuhan khusus (Pelsus) Tursina milik PT Pupuk Kaltim.
Ia menyayangkan tindakan kontraktor PT Berkah Tiga Usaha dan PT Cahaya Mentari Cemerlang yang tidak melakukan koordinasi terkait as built drawing gambaran pengerukan.
“Kami harus tahu berapa kedalaman, berapa lebar, berapa grosstone kapal yang akan bersandar nantinya,” ujarnya saat mengikuti rapat dengar pendapat umum (RDPU) bersama Komisi III DPRD Bontang, Pelindo IV, minus PT Pupuk Kaltim dan Kontraktor.
Dijelaskan, Dishub wajib memiliki pegangan atas konsep pengerukan. Alasannya, proyek tersebut erat kaitannya dengan dinas yang ia pimpin. Bagaimana jadinya, tatkala Direktorat Jederal (Dirjen) perhubungan Laut menanyakan aktivitas proyek tersebut. Sedangkan dirinya tidak mengantongi gambaran proyek itu.
“Saya kalau tidak dikasih tahu Pak Camat Zemmy,terkait waktu dan lain-lain mana saya tahu, kami kecolongan dengan kontraktor ini,” sesalnya.
Sukardi menuturkan, dari penyampaian Camat Zemmy, ia baru mengetahui jika pengerukan akan dilakukan sedalam 13 meter. Dengan kondisi demikian, kapal muatan 7.500 gross tone dapat melakukan aktivitas bongkar muat di pelabuhan khusus tersebut. Beda halnya dengan pelabuhan umum Loktuan yang hanya dapat menampung kapal 5.000 Gross Tone ke bawah.
“Belum lagi dengan area dampingnya, saya betul-betukl kaget kalau akan dibuang di Guntung. Ini harus dipanggil segera kontraktornya,” pungkasnya. (*/nug)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post