BONTANG – Senapan angin banyak disalahgunakan oleh pemiliknya. Oleh sebab itu, Centre for Orangutan Protection (COP) melakukan kampanye bersama organisasi yang peduli terhadap orang utan. Hal ini agar aparat kepolisian lebih memperketat pengawasan penggunaan senapan angin dan peredarannya.
Hery Susanto dari COP mengatakan, banyak orangutan yang menjadi korban senapan angin. Disebutkan bahwa setidaknya 40 orang utan dan satwa lainnya yang tidak terhitung sudah menjadi korban, baik di Kalimantan maupun di Sumatera. Meskipun sudah ada Peraturan Kapolri nomor 8 tahun 2012 tentang Pengawasan dan Pengendalian Senjata Api untuk Kepentingan Olahraga telah ditetapkan aturan dan cara penggunaannya.
“Namun karena lemahnya kontrol maka penyalahgunaannya terus menyebabkan korban, termasuk satwa liar langka dan dilindungi di kawasan konservasi,” jelas Hery dalam siaran pers-nya, Kamis (15/2) kemarin.
Maka dari itu, 7 organisasi perlindungan satwa liar, dikatakan Hery akan mendesak Kepolisian Republik Indonesia untuk memperketat pengawasan, peredaran, dan penggunaan senapan angin. Pasalnya, secara umum itu sudah menyalahi aturan jika merujuk pada Peraturan Kapolri nomor 8 tahun 2012.
“Sebab tercantum didalamnya bahwa senapan angin hanya boleh digunakan untuk kegiatan olahraga menembak sasaran, dan di lokasi yang sudah ada izinnya. Kepemilikan senapan angin harus ada izin dari Polda setempat dengan beberapa persyaratan,” ungkapnya.
Hery meminta agar aparat kepolisian lebih ketat dalam mengawasi peredaran dan penggunaan senapan angin. Jangan sampai menunggu korban lagi, apalagi berupa satwa langka dan dilindungi.
“Kami dengan beberapa organisasi sepakat untuk kampanyekan ini, agar tidak ada lagi korban yang berjatuhan akibat penyalahgunaan senapan angin,” ujarnya.
Adapun organisasi yang siap mendukungnya ialah Animals Indonesia, Borneo Orangutan Survival Foundation, Orangutan Information Centre, Jakarta Animal Aid Network, Yayasan Jejak Pulang, Sumatran Orangutan Conservation Program, Orangutan Land Trust.(mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: