bontangpost.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang berencana memulai pembelajaran tatap muka (PTM) lepas Idulfitri ini. Namun begitu, menurut Wali Kota Bontang Basri Rase keputusan ini masih membutuhkan koordinasi lebih lanjut bersama seluruh jajaran tim Satgas Covid-19.
Dia mengatakan, keputusan pembukaan sekolah mesti disikapi dengan bijak. Pasalnya ini menyangkut kesehatan dan keamanan pengajar serta anak didik. Jangan sampai hal-hal buruk terjadi.
“Saya belum bisa jawab lebih jauh soal itu (PTM). Tapi yang jelas, ini butuh koordinasi lagi dengan tim Satgas,” ujar Basri kala ditemui bontangpost.id usai membuka kegiatan di Pendopo Rujab Wali Kota Bontang, Jalan Awang Long, Bontang Baru, Bontang Utara, Senin (10/5/2021) pagi.
Pertimbangan utama untuk membuka sekolah, kata Basri, tentu sebaran kasus aktif Covid-19 di Bontang. Selain juga kelengkapan protokol kesehatan (prokes) di masing-masing sekolah.
Adapun berdasar data Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang per Minggu (9/5/2021) sore, tersisa Kelurahan Loktuan di zona merah. Kelurahan Guntung, Belimbing, Gunung Elai, Tanjung Laut, Tanjung Laut Indah, Berbas Pantai, Berebas Tengah, Bontang Baru, Bontang Kuala, dan Api-Api berada di zona kuning. Sementara Kanaan, Satimpo, dan Bontang Lestari sudah masuk zona hijau.
Sementara, Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdikbud Bontang Saparudin menjelaskan, pihaknya memang berencana memulai PTM lepas lebaran ini, tapi itu masih sebatas uji coba. Artinya, ini tidak langsung diterapkan utuh. Masih bertahap.
Rencana ini akan dimulai dengan peninjauan lapangan oleh Tim Satgas Kota. Mereka bakal menyambangi sekolah, untuk melihat dan memastikan mereka siap menggelar PTM. Bukan cuma sumber daya, tetapi juga kelengkapan prokes. Peninjauan ini berlangsung 19 Mei sampai 11 Juni 2021.
“Lepas lebaran ini nanti ada mapping pemenuhan prokes di sekolah,” bebernya.
Bila SDM dan prokes di sekolah aman, PTM dibuka. Kata Sapar, mekanismenya bakal bertahap. Kurang lebih seperti ujian sekolah dulu. Jadi, masing-masing kelas diberi waktu 2 hari belajar di kelas. Sisanya tetap belajar daring. Misal, Senin-Selasa yang masuk kelas 5 dan kelas 4; Rabu-Kamis kelas 3 dan 2, dan seterusnya.
Uji coba PTM berencana digelar hingga tengah semester. Bila dalam perkembangannya nanti kondisi Bontang membaik, PTM dilanjut. Bila sebaliknya, PTM dihentikan.
“Penekanan PTM ini untuk biasakan anak-anak dengan prokes. Misalnya biasakan cuci tangan, jaga jarak, dan selalu pakai masker,” tegasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: