Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda telah memperpanjang masa status tanggap darurat banjir hingga sepekan ke depan, meskipun kondisi genangan air di sejumlah titik mulai surut dan sebagian warga masyarakat yang menjadi korban banjir telah menjalani kehidupan normal.
Sekretaris Daerah Kota (Setdakot) Samarinda, Sugeng Chairuddin, di Samarinda, Minggu (16/6/2019), mengatakan perpanjangan status tanggap darurat banjir ini diberlakukan mengingat sejumlah wilayah di Ibukota Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tersebut masih menyisakan genangan air khususnya di beberapa titik dan masyarakat korban banjir masih membutuhkan uluran tangan baik dari pemerintah maupun relawan untuk kelangsungan hidupnya.
“Kami terus menjalin koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para relawan dan juga perwakilan dari kementerian untuk memantau perkembangan banjir di Kota Samarinda ini, fokus utama kami tentunya supaya kesulitan masyakakat bisa kita atasi bersama,” jelas Sugeng.
Ia menerangkan bahwa sejumlah titik lokasi banjir seperti jalan Pemuda, Jalan Dr Sutomo, perumahan Bengkuring ketinggian air sudah mulai surut, dan sebagian masyakakat yang sempat mengungsi di sejumlah posko juga telah kembali ke rumah masing-masing.
Namun, lanjut dia masyarakat masih belum bisa mandiri dan tetap membutuhkan bantuan baik dari pemerintah, donatur dan juga relawan.
“Situasi tanggap darurat banjir ini kita cabut, ketika air memang sudah benar-benar surut, dan masyarakat bisa mandiri untuk menjalani kehidupan sehari- harinya,” tegasnya.
Sugeng menambahkan bahwa kejadian banjr besar di Kota Samarinda ini tentunya bakal menjadi bahan evaluasi untuk program kerja Pemkot Samarinda kedepannya.
“Evaluasi sudah pasti kita lakukan, namun fokus kami saat ini adalah banjir ini harus kita selesasikan, utamanya terkait masyarakat yang menjadi korban,” katanya.
Sebelumnya Pemkot Samarinda telah mengeluarkan status tanggap darurat banjir pada (8/12), menyusul musibah banjir yang melanda sejumlah daerah di Kota Samarinda.
Banjir yang terjadi pada tiga hari setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri tersebut, telah merendam pemukiman warga yang tersebar di sejumlah lokasi diantaranya Kecamatan Samarinda Utara, Sempaja Timur dan Sempaja Utara dengan data rumah terendam mencapai ribuan rumah.
Musibah banjir juga sempat memutuskan akses utama dari Wilayah Kota Samarinda menuju Bandara APT Pranoto Samarinda yang tengah padat dengan aktivitas arus mudik lebaran. (antara)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post