bontangpost.id – Instansi terkait melakukan pengukuran sehubungan rencana pembuatan jalan lingkar Bontang Kuala-Tanjung Laut Indah, Kamis (17/6/2021). Langkah itu dimulai dari titik nol di kawasan Kelurahan Tanjung Laut Indah. Tepatnya di dekat area Balai Benih Ikan.
Kasi Pemerintahan Kelurahan Tanjung Laut Indah Hariyanto mengatakan sepuluh tahun sebelumnya sudah dilakukan pemetaan lahan. Berdasarkan rencana awal saat itu. Mengenai status lahan diklaim tidak ada kendala. Lantaran sudah ada pembicaraan dengan warga.
“Kalau soal ganti-rugi belum tahu pastinya. Tetapi lahan statusnya clear,” kata Hariyanto.
Pada perencanaan sebelumnya panjang jalan lingkar dari ttitik nol itu mencapai satu kilometer. Berakhir di Sungai Siagian. Karena kawasan selanjutnya masuk area Bontang Kuala. Dengan lebar rencana akses sejumlah 20 meter.
“Area itu belum ada patok. Waktu itu terbentur anggaran jadi tidak sampai ada tindak lanjutnya,” ucapnya.
Nantinya pihak kelurahan akan melakukan pendampingan terkait masalah lahan. Karena status lahan masuk kawasan pasang surut. Sehingga sertifikat kepemilikan tanah belum bisa diterbitkan sejauh ini.
Disinggung apakah rencana ini menganggu hilir-mudik kapal nelayan, pihak kelurahan membantahnya. Karena konsep jalan lingkar awal dapat dilewati kapal berukuran kecil di bawahnya.
Sementara, Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Amiruddin Syah mengatakan total panjang jalan lingkar dari Tanjung Laut Indah ke Bontang Kuala berkisar dua sampai tiga kilometer. Sebelumnya kawasan itu telah digagas untuk kegiatan TMMD TNI tetapi kala itu anggarannya dialihkan ke bantuan bencana di Aceh.
Rencana pembangunan ini dapat menghubungkan akses jalan di Kota Taman yang berbentuk menjari. Artinya di setiap area pesisir selalu buntu aksesnya. Tidak ada alternatif jalan lain yang menghubungkan tiap kawasan pesisir. Selain itu dapat membantu penanggulangan banjir rob di Bontang Kuala. Ia menjelaskan saat ini teknologi konstruksi jalan lingkar semakin canggih. Bahkan, dirinya mengkalkulasi kebutuhan anggaran ini hanya Rp 150 miliar.
“Perencanaan ini sudah masuk dalam beberapa segmen yang sudah ada sebelumnya. Tinggal penyusunan DED dan Amdal,” urainya.
Nantinya sumber anggaran akan memakai skema dari APBD Bontang, bantuan keuangan dari Pemprov Kaltim, maupun Dana Alokasi Khusus (DAK) pusat. “Ibaratnya begini kalau tidak mincing kapan dapat ikannya. Kalau tidak berusaha ya pembangunan itu tidak akan terealisasi. Saya yakin konstruksi itu cantik ke depannya,” pungkasnya. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: