bontangpost.id – Perpustakaan Nasional RI berencana memberikan bantuan kepada Pemerintah Kota Bontang sebesar Rp5,5 miliar pada 2024.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando usai meresmikan Gedung Bontang Creative HUB yang dibangun PT KNI di kawasan Perpusatakaan Daerah Kota Bontang pada Kamis (13/10/2023) lalu.
Perpusnas RI akan memberikan bantuan fisik dalam bentuk perluasan gedung layanan perpustakaan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) transfer sebesar Rp4,5 miliar dan Rp1 miliar untuk pengembangan Ilmu Teknologi (IT) sebagai bentuk menjamin kemerdekaan digital masyarakat.
“Kalau bantuan buku itu sudah pasti. Itu di luar dari bantuan anggaran yang saya sebutkan tadi. Kami juga bakal membantu dalam hal pelatihan daring yang melibatkan 10.000 peserta. Kami akan menjadi narasumber dan pemerintah daerah hanya menyiapkan peserta saja,” bebernya.
Syarif Bando menjelaskan, bantuan anggaran tersebut diberikan sebagai apresiasi untuk Pemkot Bontang dan Dinas Perpustakaan lantaran konsisten mengimplementasikan budaya literasi membaca kepada masyarakat.
Tak hanya itu, bantuan tersebut diberikan sebab menilai kepemimpinan Wali Kota Bontang Basri Rase dan Wawali Najirah sangat komitmen menjalankan Instruksi Presiden yang ditetapkan Presiden Joko Widodo dalam RPJMN 2020-2024 dalam hal peningkatan kualitas SDM.
“Sebagai penggiat literasi saya lihat pak wali kota sejak awal sangat komitmen. Kami dari Perpusnas RI wajib mendukung program kepala daerah melalui bantuan dana,” ucapnya.
Syarif Bando bilang literasi bukan sekadar kemampuan menulis dan membaca saja. Melainkan kedalaman pengetahuan seseorang terhadap suatu objek ilmu pengetahuan tertentu yang dapat diimplementasikan untuk memproduksi barang dan jasa. Syarif Bando juga memuji kinerja Pemkot Bontang lantaran melibatkan pelajar SMA Bontang dalam hal mendesain batik.
Menurutnya, program yang digaungkan untuk meningkatkan aktivitas membaca memberikan dampak peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) pelajar Bontang dengan menghasilkan produk, bukan hanya pengetahuan saja.
“Tugas kepala daerah itu mencerdaskan masyarakat dan bangsa bukan hanya pelajar saja. Itu output sesungguhnya yang kami inginkan dari program literasi. Hal itu sangat kami apresiasi,” tuturnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: