MINAT masyarakat Bontang untuk mengunjungi perpustakaan daerah cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan ini tergambar dalam data kunjungan ke perpustakaan daerah di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Bontang, Jalan HM Ardans selama 2018 silam.
Dari data DPK, sepanjang 2018 lalu tercatat 19.282 kunjungan ke perpustakaan terbesar di Kota Taman tersebut. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 1.388 kunjungan, dari angka kunjungan 2017 yang tercatat 17.894 kunjungan. Data ini tak termasuk kunjungan ke perpustakaan di kelurahan-kelurahan maupun layanan perpustakaan keliling.
Mengenai kenaikan kunjungan hingga seribu lebih ini, Kepala DPK Bontang Dobi Rizami menuturkan, pihaknya memiliki program terkait publikasi. Dalam rangka meningkatkan minat baca publik warga Bontang. Dengan strategi penanaman minat baca ini mulai dari keluarga, anak sekolah, pelajar, maupun mahasiswa dan segenap elemen masyarakat lainnya.
Untuk anak usia PAUD dan TK misalnya, DPK memiliki ruang perpustakaan yang dikombinasikan dengan playground. Sehingga anak-anak bisa bermain sembari belajar di perpustakaan. Baik yang datang secara mandiri ataupun bersama rombongan sekolahnya masing-masing.
“Bagaimana meningkatkan minat baca ini dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas di masa yang akan datang. Artinya dengan banyak membaca, maka seseorang mendapat pengetahuan dan pengetahuan inilah untuk menjawab semua tantangan yang kita hadapi,” terang Dobi kepada BontangPost.id.
Kata dia, di era euforia informasi teknologi dewasa ini, terjadi perubahan pola membaca masyarakat. Khususnya di kalangan generasi milenial yang dalam kesehariannya tak bisa dilepaskan dari penggunaan gadget. Sehingga, ketika seseorang tidak datang ke perpustakaan, bukan berarti dia tidak membaca buku atau media lainnya.
“Bukan berarti warga atau anak-anak sekolah, atau mahasiswa yang tidak datang ke perpustakaan itu dia tidak membaca. Mereka beralih dari yang tadinya membaca dengan buku cetak, datang ke perpusatakaan daerah atau perpustakaan lainnya di Bontang, juga bisa membaca melalui fasilitas perpustakaan digital,” urai Dobi.
DPK sendiri, sambung Dobi, telah memiliki layanan perpustakaan digital yang diberi nama iBontang. Aplikasi ini bisa diunduh melalui PlayStore di ponsel pintar Android. Dengan iBontang ini, masyarakat Kota Taman kini bisa membaca beragam buku dalam format digital di mana saja dan kapan saja tanpa harus datang secara fisik ke perpustakaan.
“Ada banyak buku. Saat ini sudah ada 819 judul buku yang bisa dibaca melalui aplikasi iBontang,” tandas Dobi. (luk)