BONTANGPOST.ID, Bontang – Pemkot Bontang telah mengajukan terkait permohonan kuota distribusi tabung gas elpiji tiga kilogram. Pengajuan itu melalui surat yang dikeluarkan bernomor B/500.2.1/864/PSDA/2024. Tertanggal 28 Oktober 2024 silam.
Plt Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskop-UMPP) Lukman mengatakan pengajuan ini berdasarkan kebutuhan masyarakat yang diakumulasi kurun setahun. Angkanya mencapai 9.936 metrik ton.
“Ini kami ajukan dulu. Terkait dengan kepastian itu wewenang dari pemerintah pusat,” kata Lukman.
Jika besaran ini direlisasikan maka kelangkaan tabung gas melon bisa diatasi. Sebab kalkulasi ini telah disusun berdasarkan kategori penerima. Rinciannya untuk rumah tangga 17.158, usaha mikro 20.406, nelayan sasaran 455, petani sasaran 173, serta sambungan rumah tangga jargas 18.446 metrik ton.
“Belum lagi jika rencana untuk pengembangan jargas juga diakomodasi di awal tahun depan,” ucapnya.
Diketahui pada 2023 kuota tabung gas melon yang diberikan ke Bontang yakni 1,2 juta tabung. Padahal usulan yang diajukan yakni 1,6 juta tabung.
Sebelumnya diberitakan terkait kelangkaan pasokan tabung gas melon, Diskop-UMPP akan mengambil langkah sigap. Bahkan Senin (18/11/2024) besok tim akan melakukan pantauan lapangan. Pasalnya hingga kini OPD tersebut belum mengetahui penyebab terjadinya kesulitan warga memperoleh tabung gas melon.
Staf akan dikerahkan untuk memantau distribusi di tiap pangkalan. Tujuannya untuk mengetahui penyebabnya kelangkaan tabung gas melon.
“Saya sudah perintahkan Kabid Perdagangan untuk turun pantau, Senin mendatang,” ucapnya.
Selain itu, Diskop-UMPP juga berencana menggelar operasi pasar. Demi memudahkan masyarakat untuk mendapatkan tabung gas melon dengan harga eceran tertinggi (HET).
Terkait skemanya nantinya operasi pasar dijadwalkan di kelurahan yang susah menemukan barang tersebut. OPD akan menggandeng warung tekan inflasi untuk kegiatan ini. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat itu bisa dilaksanakan. Kami akan lihat tempat yang ada kelangkaan,” tutur dia.
Tabung elpiji ukuran tiga kilogram menjadi buruan oleh warga Bontang. Tak jarang barang berwarna hijau ini tidak tersedia di beberapa warung maupun pangkalan. Salah satu warga Aisyah mengatakan dirinya harus menuju ke kelurahan lain untuk mendapatkan tabung gas.
“Saya dari Api-Api harus menuju Satimpo baru mendapatkannya. Itu pun di salah satu toko hanya tersedia satu tabung,” kata Aisyah.
Aisyah pun harus membeli lantaran huniannya belum terpasang jaringan gas (jargas). Namun ia sudah mendaftar di kelurahan untuk mendapatkan fasilitas tersebut. Menurutnya kejadian ini telah terjadi selama sepekan. “Ini untuk kebutuhan sehari-hari,” pungkasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: