SANGATTA – Bupati Kutim Ismunandar bersama wakilnya Kasmidi Bulang membeber capaian pembangunan dua tahun kempemimpinan mereka, Rabu (14/3) kemarin. Di dalam agenda yang dihadiri berbagai lapisan masyarakat itu, keduanya menegaskan melaksanakan program pembangunan yang paling dibutuhkan.
Selain untuk mempublikasikan potret dua tahun kepemimpinan keduanya, agenda itu juga bertujuan untuk mengevaluasi kinerja mereka. Ismunandar memaparkan kegiatan konsultasi publik dan forum perangkat daerah, diadakan selama dua hari, terhitung sejak 14 – 15 Maret 2018 di Gedung Serba Guna (GSG), kawasan Bukit Pelangi. Dirinya sengaja mengundang seluruh kepala SKPD, camat, hingga mahasiswa.
“Pada masa kepemimpinan saya, rasanya perlu diadakan kegiatan seperti ini. Hal tersebut berguna agar masyarakat mengetahui upaya pemerintah selama dua tahun ini,” katanya.
Menurutnya kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Kabupaten Kutai Timur tahun 2019 mendatang. Karena baginya program di tahun selanjutnya harus disusun sejak tahun ini.
Agenda ini tidak hanya diisi dengan pemaparan, akan tetapi juga diisi dengan sesi tanya jawab secara langsung. Salah seorang perwakilan mahasiswa menilai pemerintah saat ini tidak transparan. Baik dalam hal program kerja maupun mengenai anggaran. Menurutnya semua program yang dijanjikan saat pemilu tidak dapat diimplementasikan. Dirinya menilai pemerintah sudah keluar dari jalur untuk mencapai visi dan misi.
“Apapun yang menjadi visi dan misi pemerintah seharusnya dapat dilaksanakan. Tersisa sekira tiga tahun lagi masa jabatan bupati dan wakil, diharap agar lebih konsisten menjalankan masa kerja untuk fokus menjalankan program yang sudah ada. Selain itu, kami meminta pemerintah lebih transparasi. Misalnya saja dapat menerapkan sistem E-budgeting. Agar masyarakat mudah memantau. Jangan keluar dari program,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Kasmidi Bulang menjelaskan tidak sepakat atas apa yang disampaikannya. Pasalnya pemerintah sudah melakukan semua kegiatan dengan sebaik mungkin. Dirinya dibingungkan dengan program mana yang tidak dijalankan, apalagi disebut-sebut sudah keluar jalur.
“Saya berterimakasih atas masukan dari mahasiswa yang begitu dinamis, namun saya bingung program mana yang tidak kami laksanakan. Kami sudah mencoba untuk melaksanakan program kerja, namun tidak semuanya dilakukan bersamaan. Ada yang disebut dengan skala prioritas. Kegiatan seperti itu yang kami kerjakan terlebih dahulu,” ungkapnya.
Baginya ada tiga hal yang sedang gencar dilakukan pemkab. Seperti permasalahan listrik, air, dan infrastruktur. Hal tersebut merupakan kepentingan umum. Selain itu beberapa program lain belum dapat ditindak lanjuti. Pasalnya pemerintah sedang fokus untuk pembayaran utang.
“Kami mengutamakan program yang penting. Seperti listrik, air dan infrastruktur. Sudah banyak program yang kami kerjakan, salah satunya penambahan daya listrik untuk Sangatta Selatan dan Sangatta Utara, selain itu pemasangan di Pulau Miang. Kemudian penerima air bersihpun sudah banyak di Kutim. Juga program lainnya,” tutupnya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: