BALIKPAPAN- Budaya memesan tiket pesawat jauh hari sebelum keberangkatan alias merencanakan jadwal berangkat agar mendapat harga murah sekarang sudah tidak berlaku. Terlebih rencana untuk mudik Lebaran.
Contohnya untuk keberangkatan pertengahan Ramadan rute Balikpapan-Surabaya. Ketika pesan sekarang, harga tiket termurah sudah berada di kisaran Rp 1,5 jutaan. Harga ini sudah termasuk mahal karena Lebaran masih tiga bulan lagi. “Jika dibandingkan tahun lalu, pemesanan tiket tiga bulan sebelum berangkat masih dapat harga di bawah Rp 1 juta,” ungkap pemilik PT Warna Pelangi Tour and Travel, Tan Lili, Kamis (21/2).
Bahkan lanjut dia, untuk pemesanan tiket Agustus mendatang, harga yang didapat tidak jauh berbeda dengan tren saat ini. Berkisar Rp 1,1 jutaan. “Karena harga yang dibuka maskapai level menengah dan atas enggak ada lagi harga bawah apalagi promo,” jelasnya.
Kondisi itu membuatnya kian pesimistis. Sebab sejak harga tiket pesawat dipatok tinggi pada Januari lalu, tidak sedikit masyarakat yang menunda perjalanan ke luar kota. “Dampak kenaikan harga tiket hingga kini masih terasa,” keluh perempuan yang juga menjabat sebagai ketua Association of the Indonesian Tours and Travel (Asita) DPC Kaltim.
Dia menjelaskan, segmen rombongan tur yang terkena dampak paling signifikan. Tidak sedikit rombongan yang menunda keberangkatannya. “Sejak awal tahun sampai saat ini semua permintaan tur ditunda. Padahal tahun lalu untuk Januari saja ada empat rombongan tur yang kami layani,” bebernya.
Dia memberi gambaran, paket tur Bromo-Malang selama empat malam yang sejatinya dibanderol Rp 3,5 juta per orang sudah termasuk tiket pesawat, kini melambung tinggi. Mencapai Rp 4,8 juta hingga Rp 5 jutaan.
Memang, saat ini seluruh maskapai yang melayani penerbangan dari Balikpapan, telah menurunkan harga. Namun, dia menganggap harga yang dipatok masih tinggi. Terlebih untuk periode low season seperti sekarang. “Kalau dibanding Januari sudah turun. Contohnya ke Surabaya dari Rp 1,5 jutaan sekarang Rp 1,1 jutaan. Tapi biasanya low season yang dibuka harga promo,” ujarnya.
Lain halnya untuk segmen korporat, sekalipun harga tiket melambung tak lantas menggerus minat lantaran tuntutan bisnis dan pekerjaan.
Owner Trans Borneo Adventure Tour and Travel Joko Purwanto mengungkap hal yang sama. Melambungnya harga tiket pesawat belakangan ini memukul mundur pariwisata. “Permintaan grup berkurang. Baik yang ingin wisata ke luar Balikpapan maupun yang ke Kaltim,” ungkapnya.
Tak hanya menggerus minat wisatawan domestik tapi juga mancanegara. “Wisman mau masuk Indonesia harga tiket pesawat domestik tinggi sementara negara lain lebih murah,” kesalnya.
Menurut Joko, meski segmen korporat tidak tergerus signifikan, tapi bukan tidak mungkin frekuensinya kelak akan berkurang. “Kalau enggak mendesak, tentu akan mengurangi kegiatan ke luar kota,” serunya.
Sementara itu terkait harga tiket pesawat yang tetap tinggi kendati dipesan jauh sebelum jadwal berangkat, Irina Novinda dari Totogasono Tour and Travel mengaku masyarakat masih berpeluang memperoleh harga lebih murah. Bisa agak murah tapi enggak murah seperti dulu.
Disebutkan, untuk keberangkatan 1 Juni atau jelang Lebaran mendatang, dengan tujuan rute gemuk saat mudik, yakni Surabaya, harga dibuka untuk pemesanan Senin kemarin mulai Rp 1,6 jutaan. Sementara tren harga saat ini untuk tujuan yang sama, yakni Rp 1,1 jutaan. Rute klasik mudik lainnya, yakni tujuan Jakarta keberangkatan awal Juni, dibuka mulai Rp 1,8 jutaan.
Memang jika dibanding periode yang sama tahun lalu, masyarakat berpeluang memperoleh tiket lebih murah dari yang dipatok saat ini. Sekalipun seat yang disediakan tidak banyak. Disinggung pemesanan periode mudik, dia mengaku hingga kemarin belum mencatatkan permintaan. “Biasanya dua atau satu bulan menjelang Ramadan, Maret dan April sudah mulai (ramai),” tutupnya. (aji/ndu/k15/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post