BONTANGPOST.ID, Bontang – Pemerintah daerah mencanangkan program pertanian terintegrasi untuk ketahanan pangan di Bontang.
Hal tersebut untuk mengurangi ketergantungan produk pangan dari luar daerah ataupun impor dan meningkatkan ketahanan pangan. Sehingga dapat menangani inflasi.
“Pengurangan angka stunting juga ditarget. Jadi memanfaatkan pangan lokal untuk PMT,” kata Kabid Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Bontang Debora Kristiani.
Secara teknis, program tersebut menyasar pemanfaatan pekarangan untuk budidaya dengan mengintegrasikan 11 program. Yakni tanaman sayuran, tanaman buah-buahan, tanaman obat keluarga, beternak ikan dalam ember atau kolam, hingga pembibitan.
Kemudian budidaya ternak, pengelolaan sampah organik, pengolahan hasil panen, pencanangan cegah stunting dan gizi buruk, penganekaragaman hayati, serta mitigasi pangan daerah.
Tahap awal, percontohan pertanian akan diterapkan di kebun Bontang Lestari.
Sementara dalam mengupayakan penurunan stunting, pihak bakal menjadi orangtua asuh di salah satu posyandu Bontang Lestari. Kemudian melakukan intervensi dalam bidang pangan untuk menurunkan angka stunting di posyandu tersebut.
Ia mengungkapkan, program yang dinamai Bessai Berinta atau Bersama Atasi Stunting dan Inflasi dengan Bertani Terintegrasi ini juga akan menarget wilayah kelurahan. Terutama yang memiliki stimulan urban farming.
“Konsep program pasti akan terus dikembangkan. Ke depannya kami juga mau bekerja sama dengan rudal, untuk kegiatan TNI bertani,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: