SANGATTA – Menggapai masalah dugaan pencemaran lingkungan dan mengganggu warga Kaliorang, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim, berjanji akan memanggil PT Indexim. “Ya kami akan panggil. Karena kalau kami ke sana tak ada anggaran. Makanya kami akan panggil,” ujar Kadis DLH Aji Wijaya Effendie.
Terkait apa yang akan dilakukan kepada Indexim, Wijaya bungkam. Ia enggan berkomentar banyak. Pastinya, pihaknya akan memanggil Indexim. “Yang lain no comment. Pastinya akan kami panggil,” sambungnya.
Di satu sisi, Sekda Irawansyah langsung meminta kepada DLH untuk terjun langsung ke lapangan. Tujuannya membuktikan kebenaran kasus tersebut. Jangan sampai apa yang dialami masyarakat benar. Karena kepentingan masyarakat lebih utama ketimbang yang lain.
“Sudah perintah kepala OPD turun ke lapangan,” kata mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) itu.
Mantan Sekwan ini juga meminta kepada instansi terkait untuk memberikan sanksi tegas kepada perusahaan jika benar melanggar aturan. “Kalau benar, kami akan berikan tindakan hukum. Hanya saja perlu ada pembuktian dan dicarikan solusi atas masalah ini,” sebut Irawansyah.
Sementara itu Assisten 1 Mugeni meminta kepada warga setempat agar melaporkan masalah ini kepada pemerintah. Dengan begitu, pemerintah dapat mempelajari dan mengambil tindakan. “Warga lapor dulu ke pemerintah. Kalau benar ada debu, jangan ambil tindakan sendiri. Lapor ke DLH,” pinta Mugeni.
Menurut dia, semua masalah dapat diselesaikan. Apapun masalahnya, pemerintah wajib berada di tengah-tengah. Tak memihak sebelum ada fakta siapa yang benar dan salah. “Kalau memang debu, Indexim harus siapkan perlengkapan air untuk siram jalan. Harus ada solusi terhadap keluhan masyarakat,” tegasnya.
INDEXIM KLAIM SUDAH DIATASI
Keluhan masyarakat yang menyatakan PT Indexim mencemari lingkungan dan mengganggu masyarakat perkampungan ditanggapi salah seorang pimpinan Indexim, Yosep. Dia menyatakan, masalah tersebut terjadi pada dua bulan lalu. Bukan baru-baru ini. Hanya saja, baru ter-publish pada pekan ini.
Itupun kata dia, semua permasalahan sudah diselesaikan dengan baik. Sehingga tak ada lagi yang perlu disoal. PT Indexim mengaku sudah melakukan proses penyiraman produk batubara di stockpile. Begitupun saat terjadi loading (proses pengangkutan batubara dari stock pile ke ponton / vessel).
“Info kejadian tersebut terjadi dua bulan yang lalu, dan telah diatasi. Upaya yang telah dilakukan oleh Indexim adalah dengan proses penyiraman,” kata Yosep.
Selain itu, di jalan hauling juga dilakukan penyiraman secara berkala (jalan hauling di area stock pile). Serta di sepanjang hauling Indexim. Di samping itu, upaya untuk mengatasi atau mengeliminasi dampak debu yang timbul, pihaknya melakukan uji emisi debu dari lembaga atau instansi independen secara berkala.
“Jadi sudah kami tangani dengan baik. Semua sudah kami carikan solusi yang terbaik untuk warga,” ungkapnya.
Kata Yosep, Indexim selalu terbuka dan siap membantu warga dalam semua hal. Karenanya, jika terdapat permasalahan, warga diminta melakukan komunikasi aktif dengan perusahaan. “Semua permasalahan dapat diatasi. Semua pasti ada solusi. Tinggal lakukan komunikasi saja. Seperti yang terjadi beberapa bulan lalu. Kami sudah lakukan penyiraman,” tegasnya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: