SANGATTA – Dinas Pertanian Kutim mulai mengembangkan ternak lebah yang menghasilkan madu. Peternakannya ada di Kecamatan Bengalon. Sekarang sudah terdapat 60 Koloni dengan berbagai jenis, mulai dari Melifera hingga Apis.
Mardi Suaibman, Kepala Bidang (Kabid) Perternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian (Distan) Kutim mengungkapkan pembinaan lebah madu sudah dilakukan ke kelompok tani yang bernama Komunitas Pecinta Kelulut di Kecamatan Bengalon. Kelompok ini sudah terbentuk sejak awal 2016 dan sekarang sudah terlihat hasilnya.
“Panen tiap tiga bulan sekali dan sudah dua kali panen ini,” terang Mardi di Ruang Kerjanya,Bukit Pelangi, Sangatta, belum lama ini.
Dia juga mengatakan tiap sekali panen madu yang dihasilkan mencapai 25 liter. Satu liter dengan nama madu kelulut bengalon itu berkisar Rp 800.000
“Satu ukuran botol minuman energy (kratingdeng) dijual Rp 100.000,” bebernya.
Mardi juga menjelaskan langkah kedepan dinas pertanian memberikan pelatihan agar warga makin banyak terjun di pertenakan ini. Kemudian pendampingan dilakukan kepada kelompok agar bibit lebah yang dibeli dari luar Kutim tidak pergi dari sarang.
“Bibit semua dibeli dari Sulawesi,” turutnya.
Dia menambahkan, Untuk mengakomodir penjualan penting adanya koperasi dan jika mencapai 1.000 koloni, mereka berencana mengandeng Dinas Perindugstrian Perdagangan (Disperindag) Kutim untuk meningkatkan nilai ekonomi dan standar jual.
“Kerjasama Disperindag dalam pembuatan kemasannya,” katanya. (hd)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
