BONTANG – Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni menargetkan Bontang zero dari penderita buta aksara. Oleh karena itu, mendukung program tersebut, Neni meninjau Ujian Nasional kesetaraan atau Program Paket C yang berlangsung di SMKN 1 Bontang.
Warga yang belum sempat mengenyam pendidikan didorong pemerintah untuk mengikuti program paket. “Saya sudah minta kepala Disdik (Dinas Pendidikan, Red.) untuk mendata jumlah masyarakat Bontang yang belum bisa membaca,” jelas Neni di sela-sela peninjauannya, Sabtu (15/4) kemarin.
Neni mengatakan, jangan sampai jumlah tersebut terus bertambah dengan banyak pendatang ke Bontang. Namun demikian, pihaknya tetap akan memfasilitasi , tetapi yang ada saat ini dituntaskan. “Kalau ada yang baru tetap diakomodir, hanya saja jangan dikira tak pernah selesai permasalahan buta aksara, padahal ada migrasi, sehingga naik terus kepesertaannya seolah-olah tidak selesai masalahnya,” bebernya.
Terkait beberapa PKBM yang masih melakukan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) Neni mengharapkan ke depannya lebih dilengkapi sarana dan prasarananya sehingga bisa melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).”Bertahap, kalau bisa semua sudah UNBK, lebih-lebih jargon kita yang baru jago, juara, aktif, global dan optimistis. Ini kan salah satunya jangan gaptek (gagap teknologi, Red.),” tutupnya.
UNBK Paket C digelar oleh 8 PKBM dengan jumlah peserta 312 orang. Sementara UNKP digelar oleh 5 PKBM dengan jumlah 180 peserta termasuk 16 warga binaan yang melaksanakan UNKP di Lapas Kelas III Bontang. Di SMKN 3 Bontang, sempat beberapa menit terjadi pemadaman, namun hal tersebut bisa segera diatasi.(mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post