SANGATTA – Satu penyumbang utama berdebunya kota Sangatta ialah truk pengangkut tanah dan pasir bangunan.
Saat mengangkut tanah dan pasir, badan truk tidak tertutup. Akibatnya, saat kendaraan melaju, tanah berjatuhan dan pasir berterbangan.
Begitupun ban-ban mobil truk yang masih dipenuhi tanah lempung kuning saat memasuki kawasan kota. Ditambah kendaraan yang berasal dari luar kota. Khususnya pedalaman Kutim. Yang diketahui bersama, jika infrastruktur di pedalaman masih buruk.
“Kami sudah membersihkan secara maksimal. Tapi masalahnya, masuk lagi mobil-mobil truk yang mengangkut tanah dan pasir tanpa penutup ke dalam kota. Itu masalahnya,” ujar Kepala UPT. Kebersihan Sangatta Utara, Rera Siti Hajrah.
Belum lagi, kendaraan yang keluar masuk dari dalam gang gang yang belum tersentuh semenisasi. Mereka juga salah satu penyumbang terbesar tumpukan tanah dan pasir.
“Ditambah orang orang yang berkendara belum sadar semua. Setelah makan atau minum, buang ke jalan. Jadi semua serba salah. Kami sudah berbuat, tapi ada yang berbuat salah,” kata Rera.
Dirinya berharap, semua mobil galian C dalam memberikan penutup mobil sebelum masuk dalam kota. Begitupun juga dengan kendaraan dari luar. Baik kiranya membersihkan kendaraan terlebih dahulu jika terbilang kotor.
“Mungkin ada pengawasan dari instansi terkait. Jadi mobil tersebut benar benar steril sebelum masuk dalam kota,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: