Alam kubur ibarat beranda rumah sebelum masuk ke rumah akhirat. Baik atau buruk, sesak atau lapang, gelap atau terang, nyaman atau penuh siksaan, merupakan priview dari tempat tinggal akhirat.
Maksiat akan menjadikan kubur sebagai tempat mencicipi pukulan malaikat. Adapun amal shalih akan mengubah alam kubur yang gelap, sempit, dan menyiksa menjadi terang, lapang, dan menenangkan.
Rasulullah menunjukan amal-amal khusus yang mampu menyelamatkan seseorang dari siksa kubur.
Adapun amal-amal shalih yang akan menyelamatkan pelakunya dari siksa kubur, di antaranya;
PERTAMA, IMAN KEPADA ALLAH DAN RASUL-NYA
“Allah akan meneguhkan orang-orang yang beriman dengan perkataan yang tak berubah-ubah di dunia maupun di akhirat.”
(QS. Ibrahim: 27)
Para ulama tafsir menjelaskan, bahwa keteguhan yang di berikan Allah di dunia maksudnya adalah alam kubur saat ditanyai malaikat. Sehingga, seorang hamba yang beriman akan mampu menjawab pertanyaan malaikat yang seram wajahnya dengan jawaban yang benar.
(Diringkas dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir ayat 27 surat Ibrahim)
KEDUA. RAJIN MEMBACA SURAT AL-MULK.
Rasulullah bersabda,
“Surat Tabaaroka adalah penghalang dari adzab kubur.”
(HR.Al-Baihaqi, di nilai shahih al-Bani dalam as Silsilah Ahaaditish shahihah no.1140)
Wallahua’lam, apa yang menyebabkan surat al-Mulk mampu menyelamatkan manusia dari adzab kubur. Yang jelas, beberapa surat dalam al-Qur’an memang memiliki fadhilah (keutamaan) yang Allah berikan.
Adapun surat al-Mulk.
Di awal surat ini sudah di jelaskan bahwa Allah adalah dzat yang mahasuci dan semua kekuasaan berada di tangan-nya, termasuk para malaikat penjaga kubur.
KETIGA, RIBATH DI JALAN ALLAH.
Rasulullah bersabda,
“Berjaga-jaga sehari semalam di jalan Allah adalah lebih baik dari puasa dan sholat malam sebulan penuh. Dan jika ia mati pada saat itu, ia akan di beri pahala atas amalnya, ditetapkan baginya rezeki dan aman dari siksa kubur.” (HR. Muslim)
Ribath adalah berjaga di malam hari di area perbatasan antara wilayah pasukan Islam dan pasukan musuh. Amal ini menjadi sangat mulia karena penuh resiko dan membutuhkan pengorbanan. Kaum muslimin aman dari serangan musuh, sebagai balasannya orang yang ribath akan di hindarkan dari siksa kubur.
KEEMPAT, MENJAGA KEBERSIHAN DARI NAJIS.
Rasulullah bersabda,
“Kebanyakan adzab kubur di sebabkan oleh air kencing. Maka bersucilah dari air kencing!”
(HR. ath Thabrani, al-Hakim. Shahih)
Perkara remeh tapi akibatnya fatal. Menjaga diri dari najis kencing menjadi tanda kewaspadaan seseorang terhadap segala hal yang merusak shalatnya.
Dan ini bukan amal sederhana. Ini membuktikan kesungguhan dalam ibadah. Dan tak heran jika balasannya pun besar; selamat dari adzab kubur. Ia telah menyelamatkan ibadahnya dari kerusakan maka iapun selamat dari ‘kerusakan’
KELIMA, MENGHINDARI DARI PRILAKU ADU DOMBA.
Dari Ibnu Abbas Ra. Dari nabi SAW. Bahwasanya beliau melewati kubur yang penghuninya sedang di adzab dalam kuburnya. Dan mereka tidak di adzab dalam perkara yang besar. Adapun salah seorang di antara mereka tidaklah bersuci dari kencing. Sedang yang satunya, adalah mengadu domba ( Menebar permusuhan )di kalangan manusia. “ (HR. Bukhari dan Muslim)
Selain memperkuat poin kelima di atas, hadits ini menjelaskan satu hal lagi yang mampu menyelamatkan seseorang dari siksa kubur, yaitu menghindari prilaku namimah.
Namimah adalah adu domba. Prilaku licik yang membenturkan dua pihak agar saling berseteru, saling benci, saling fitnah dan bahkan saling menyakiti. Menjaga lidah dari prilaku ini merupakan jalan selamat dari siksa kubur.
KEENAM, MENGAMALKAN DO’A PERLINDUNGAN SIKSA KUBUR
“Abu Hurairah menuturkan bahwa Rasulullah bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian bertasyahud maka berlindunglah dari empat perkara dengan mengucapkan, ”Ya Allah, aku berlindung kepada-mu dari adzab jahannam, adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian dan kejahatan fitnah Dajjal.” (HR. Muslim)
Allah adalah dzat yang maha adil. Bahkan sebelum manusia meninggal pun, Allah telah menghukum sebagian orang dan memberi ganjaran kepada sebagian yang lain di dunia. Dan semua itu adalah keadilan Allah, Demikian pula di alam kubur, siksa atau nikmat yang Allah berikan adalah bagian dari keadilan-Nya.
KETUJUH, MENDIDIK KELUARGA AGAR JANGAN MERATAP JIKA ADA YANG MENINGGAL.
Dari Abdulloh bin Umar dari Umar bin Khaththab Ra. Dari nabi SAW. Beliau bersabda,
“Mayit itu di adzab dalam kuburnya di sebabkan ratapan keluarganya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Mendidik keluarga dan orang-orang terdekat dengan Islam akan berbuah kebaikan di akhirat. Hal mana, pengetahuan bahwa sesedih apapun seseorang, haramnya baginya untuk meratapi si mayit, karena hal itu justru akan membuatnya tersiksa. Jika seluruh keluarga memahami ini, saat seseorang meninggal, tidak akan ada ratapan.
Yang ada justru doa-doa yang menenangkan dan menyelamatkan.
Semoga kita bias mengamalkan amal-amal mulia pembebas dari siksa di alam kubur ini. Aamiin.
Wallahu’alam.(*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: