Dapat Laporan, Fasilitator dan Tim Teknis Langsung Mencabut dari Daftar
BONTANG – Usulan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) sempat tidak tepat sasaran. Di Kelurahan Bontang Kuala, terdapat laporan 20 persen usulan BSPS yang tidak tepat sasaran. Fasilitator dan Tim teknis pun segera mencabutnya dari daftar usulan.
Kabid Fisik, Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Bontang, Agung Santoso mengatakan tahapan saat ini memang masih verifikasi dari usulan yang diajukan masing-masing kelurahan. “Verifikasi ini, kami sampai door to door apalagi jika mendapat laporan dari fasilitator,” jelas Agung saat dihubungi, Sabtu (13/5) kemarin.
Dirincikan dia, usulan awal sebanyak 355 rumah, namun yang disetujui dari pusat hanya sebanyak 299 rumah. Namun demikian, dari 299 kemungkinan bisa lebih. Pasalnya, untuk di Bontang ini, BSPS dibagi kepada tiga kategori sesuai Permen PUPR nomor 13 tahun 2016 tentang Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya. “Tiga Kategori tersebut yakni ringan dengan nilai bantuan Rp 7,5 juta, sedang Rp 10 juta dan berat Rp 15 juta, bisa jadi lebih dari 299 yang menerima BSPS,” bebernya.
Untuk tahapan verifikasi, tiga kelurahan dari lima kelurahan sudah selesai diverifikasi. Diantaranya Kelurahan Belimbing, Kelurahan Berebas Tengah dan Kelurahan Gunung Elai. Sementara yang belum selesai yakni Kelurahan Bontang Kuala dan Kelurahan Bontang Lestari.
Untuk Kelurahan Bontang Kuala, terdapat 20 persen dari jumlah sebanyak 80 usulan yang tidak tepat sasaran. “Saat ada laporan, kami turun dengan Tim Teknis, 20 persen yang tidak sesuai langsung kami cabur dari usulan. Bahkan, 20 persen itu tidak masuk dalam data kami,” ujarnya.
Sementara di kelurahan lain, tidak ada laporan penerima yang tidak tepat sasaran. Padahal, dengan adanya laporan dari fasilitator sangat bagus untuk ditindaklanjuti.
Setelah tahapan verifikasi selesai, Agung akan menerima proposal dari masing-masing penerima dan kelurahan untuk ditetapkan sebagai penerima. Selanjutnya tahapan sosialisasi dan pembukaan rekening penerima. Terkait bantuan ini, penerima tidak menerima langsung berupa uang tunai, tetapi berupa material.
Sehingga ketika rekening dibuka langsung dikuasakan ke bank dan tidak bisa diambil. “Jadi yang diberikan ke penerima berupa material apa yang mereka butuhkan untuk memperbaiki rumahnya, apa itu atap, dinding atau lantai,” ungkapnya.
Dikatakan dia, program BSPS ini juga sudha berjalan sejak tahun lalu. Hanya saja, tahun 2016 jumlahnya lebih banyak yakni mencapai 372 rumah karena mendapat bantuan strategis dan reguler. Sedangkan tahun ini hanya mendapat bantuan reguler. Target pelaksanaan tahun ini, Agung menyebut sesudah Idul Fitri mulai dikerjakan. “Bulan Ramadan ini, kami fokus penerimaan proposal dulu,” pungkasnya.(mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: