SAMARINDA – Warga Samarinda yang melintasi Flyover Air Hitam patut waspada. Ya, jembatan yang menghubungkan Jalan AW Syahranie dan Jalan Juanda itu kondisinya kini mengalami keretakan di sisi kiri arah Air Hitam tepatnya di depan SMK 2 Samarinda.
Salah satu warga yang enggan disebut namanya mengaku, merasa khawatir dengan keretakan yang terjadi di dinding jalan tersebut. Pasalnya ia selalu merasakan getaran saat kendaraan berat melintasi jalan layang sepanjang 120 meter itu.
“Kalau masuk pukul 22.00 Wita, biasanya ada kendaraan berat yang melintas. Sudah badan jalannya retak, ditambah kendaraan berat melintas itu bagaimana? Tentu kami jadi khawatir,” kata dia, Senin (30/7) kemarin.
Pantauan media ini, keretakan yang terjadi di dinding flyover terbilang cukup panjang. Badan jembatan terlihat mengalami penurunan. Karenanya, jika tidak cepat ditangani instansi terkait dikhawatirkan keretakan dinding jembatan akan semakin membesar.
Terkait itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Samarinda, Hero Mardanus mengatakan, keretakan tersebut hanyalah penurunan dinding, bukan pondasi atau struktur. Ia pun berjanji akan segera melakukan perbaikan.
“Konsultan mengatakan itu penurunan dinding, bukan pondasi atau struktur,” kata dia, usai meninjau kawasan Citra Niaga dalam inspeksi mendadak (sidak) Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda pagi kemarin.
Untuk saat ini, lanjut Hero, timnya sedang melakukan kajian mengenai keretakan yang terjadi di samping badan jembatan layang itu. Sehingga dalam waktu dekat bisa segera diperbaiki. “Nanti akan kami anggarkan perawatannya. Untuk saat ini biaya perbaikan badan jalan yang retak belum kami hitung,” kata dia.
Hero pun meyakinkan, badan jalan flyover masih aman untuk dilintasi pengendara. Pasalnya, struktur jalan yang berada di atasnya tidak ada masalah, hanya dindingnya saja yang retak. “Secara keseluruhan masih aman untuk dilewati. Struktur jalan yang di atas tidak ada masalah, karena semuanya sudah dipancang,” ucap Hero.
Untuk perbaikan keretakan tersebut, Hero menuturkan, akan duduk satu meja dengan PT Wika. Walaupun masa pemeliharaan PT Wika telah berakhir. “Sebenarnya PT Wika sudah tidak punya tanggung jawab, namun akan kami undang juga,” ujarnya. (*/dev)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: