TENGGARONG – Teror tambang liar di kawasan Tahura Bukit Soeharto tak hanya dikhawatirkan menyebabkan hutan menjadi rusak. Keberadaan Waduk Samboja yang berada di tengah-tengah kawasan Tahura pun terancam rusak. Kerusakan Waduk Samboja dengan volume air yang begitu besar dikhawatirkan memicu banjir di Kecamatan Samboja.
Kepala UPTD Tahura Rusmadi melalui Kepala Seksi Perlindungan Hutan Ghazali Rahman mengatakan saat ini waduk tersebut sepenuhnya berada di kawasan Tahura Bukit Soeharto. Pihak Balai Wilayah Sungai regional III Kalimantan sudah bersurat kepada UPTD Tahura terkait pemanfaatan waduk. Hanya saja, prosesnya juga masih menunggu zonasi pembagian blok Tahura disetujui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Ghazali juga tak menampik jika sejumlah kupasan lahan baru terdapat di sekitar waduk. Kupasan tersebut tak hanya diduga galian tambang liar, melainkan juga akses jalan masuk alat berat. Akses jalan masuk tersebut bahkan menurutnya terlihat masih baru. Kerusakan pun Tahura pun saat ini menuju arah Waduk Samboja.
“Seperti yang kita lihat kemarin, ada bukaan jalan baru menuju lokasi penambangan liar tersebut. Gila-Gilaan sekali sekarang. Sangat memprihatinkan. Padahal ini sangat mengancam Waduk Samboja tersebut,” tambahnya.
Ghazali juga membenarkan bahwa Waduk Samboja tersebut sangat rawan rusak jika berdampingan dengan aktivitas tambang. Terlebih lagi tambang liar dipastikan tidak mengedepankan kaidah lingkungan. “Kalau nanti dimanfaatkan, harus tau kondisinya seperti itu. Makanya untuk memerangi tambang liar ini harus melibatkan banyak pihak. Untuk mengantisipasi dampak buruknya,” tutup Ghazali.
Sebelumnya, Camat Samboja Ahmad Junaidi menggakui jika beberapa tahun terakhir di sejumlah titik di Samboja terdapat titik yang rawan banjir. Ia pun belum mendapatkan informasi terkait limpasan air waduk yang menjadi penyebab banjir. Namun, ia tak membantah jika banjir tersebut disinyalir disebabkan oleh aktivitas tambang yang semakIn dekat dengan pemukiman. Khususnya di kawasan Sungai Seluang, Sungai Merdeka dan Margo Mulyo.
Mengenai rencana pemanfaatan Waduk Samboja sebagai sumber bahan baku produksi PDAM, ia mendukung. Terlebih, kata dia, kini belum sepenuhnya warga Kecamatan Samboja menikmati suplai air bersih dari PDAM. “Kami mendukung saja, karena masih banyak yang belum menikmai air bersih.Tapi memang jaringannya pipanya yang diperlukan sangat panjang sekali,” ujar Junaidi. (qi/kri/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post