Usaha Friskila Pongarong patut diapresiasi. Keikutsertaannya dalam Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2022 SMK kali ini berbuah hasil. Setelah menjadi yang terbaik di regional Kaltim. Hasil ini membuat ia harus bersaing di tingkat nasional.
ADIEL KUNDHARA, Bontang
Alunan musik etnik dipadu dengan keindahan instrumen keyboard tercampur dalam lagu berjudul Istana Ibu Negara dan Ke Penjuru Dunia. Kepada Kaltim Post Friskila mengaku baru mengikuti ajang tersebut. Khususnya di nomor lomba cipta lagu.
“Terinspirasi dari kakak tingkat saya yangg sebelumnya mengikuti lomba di bidang ini,” kata Friskila.
Lagu pertama yakni Ke Penjuru Dunia ialah lagu berbahasa Indonesia. Meskipun demikian sentuhan kekhasan musik Dayak tetap menggema dalam seluruh bagian lagu ini. Menurutnya lagu tersebut menceritakan mengenai kebersamaan adalah kunci utama untuk bisa membawa Indonesia ke masa depan yang lebih baik.
“Indonesia kaya akan kekayaan alam dan budayanya, pesonanya siap mendunia,” ucapnya.
Sementara lagu kedua yakni Istana Ibu Negara memakai Bahasa daerah. Ia mendapatkan ide dari kabar yang menyatakan bahwa Kalimantan Timur dipilih menjadi ibu kota negara. Karena wibawa yang dimiliki oleh Kalimantan Timur itu sendiri.
Menurutnya penciptaan membutuhkan waktu lama. Sekira satu bulan lebih. Awalnya ia menyusun terlebih dahulu syair lagu. Kemudian pasca komponen itu terbentuk baru direkam tiap barisnya. Disesuaikan dengan melodi yang diinginkan untuk menjadi lagu indah.
Ia mejelaskan prestasi sebelumnya di bidang mesih sudah pernah menjuarai beberapa lomba bersama timnya. Salah satunya yaitu lomba musikalisasi puisi dan masuk enam besar tingkat nasional tahun lalu. “Perjuangan untuk meraih itu semua di lakukan dengan latihan,” tutur dia.
Rencananya dalam waktu dekat ia akan melakukan perekaman ulang untuk materi lomba yang dikirim jenjang nasional. Tujuannya memperbaiki penggarapan sebelumnya agar lebih sempurna. Selama pembuatan lagu, ia dibimbing oleh guru kesenian. Mengarahkan agar hasil karya itu menarik dewan juri.
Ketentuan dari lomba cipta lagu ini yaitu dilihat dari lirik lagunya. Mulai dari tema lirik, pemilihan kosa kata, ekspresi penulisan lirik atau gaya bahasa, melodi lagu, aransemen lagunya, dan penyajian atau penampilannya. Namun saat proses penggarapan tidak begitu mulus. Bahkan saat syuting terkendala cuaca di Kota Taman.
“Target saya di nasional ini harus bisa jadi juara. Menurut saya daerah yang menjadi saingan berat itu belum diketahui. Pastinya mereka akan memberikan yang terbaik,” urainya.
Kedua lagu ciptaannya itu bisa dinikmati oleh publik melalui akun YouTube pribadinya. Ia berharap warga Kaltim khususnya menyukai sajian musik buatannya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: