Pakai Modus Undangan, Pegawai Disdikbud Tertipu Rp 9 Juta
BONTANG – Ini peringatan kepada semua pihak agar tak mudah percaya pada oknum yang mengaku utusan dari lembaga negara. Pasalnya, belakanganan ini, penipu yang mencatut nama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berhasil menipu salah satu pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang.
Modusnya, penipu mengirim surat undangan ke sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Bontang. Undangan palsu dari Kemenkeu tersebut untuk mengikuti sosialisasi perpajakan dengan kontribusi Rp 9 juta. Tanpa curiga pegawai Disdikbud berinisial KT, menyetorkan dananya. Tapi ternyata, kegiatan sosialisasi tersebut tidak terlaksana.
Kapolres Bontang AKBP Dedi Agustono melalui Kasatreskrim Polres Bontang Iptu Rihard Nixon Lumbantoruan membeberkan, kejadian bermula saat oknum mengaku dari Kemenkeu memanipulasi surat undangan resmi ke sejumlah OPD di Bontang.
Surat tersebut berisikan tentang sosialisasi perpajakan berbasis elektronik bendahara pemerintah yang dijadwalkan berlangsung tanggal 17 Juli hingga 18 Juli di Le Meredium Hotel Jakarta Pusat.
Surat tersebut diterima Disdikbud pada 11 Juli lalu. Dari gaya bahasa yang digunakan surat cukup rapi dan meyakinkan. Pada bagian kop surat juga terpasang logo Kemenkeu. Sementara di akhir surat tertera tanda tangan Ketua Panitia dari Direktorat Penyuluhan Pelayanan dan Humas Direktorat Jenderal Pajak lengkap dengan stempel Kemenkeu.
“Setelah diteliti, alur dan prosedur isi surat diikuti oleh pihak Disdikbud. Bahkan kepala dinas juga mendisposisikan surat tersebut. Tidak ada kecurigaan apapun. Bahkan dua orang pegawai ditunjuk untuk memenuhi undangan tersebut,” ungkap Rihard.
Dalam surat tersebut dijelaskan seluruh anggaran biaya penyelenggaraan kegiatan ditanggung penuh Kemenkeu termasuk transportasi dan akomodasi hotel.
Sedangkan untuk verifikasi dan pendaftaran diarahkan untuk menghubungi nomor yang tertera dalam surat. Setelah dihubungi, seorang yang mengaku dari Kemenkeu meminta sejumlah uang pendaftaran untuk satu orang mewakili Disdik.
Terpengaruh dengan gaya bahasa oknum tersebut, KT lantas mentrasfer uang Rp 9 juta. Namun hingga kini ia tak kunjung mendapat kabar terkait sosialisasi tersebut. Merasa tertipu, ia melaporkan hal ini ke Polres Bontang.
“Menurut pengakuannya ia merasa seperti dihipnotis, ia mengikuti semua panduan yang diarahkan oleh orang yang ia telepon. Kami mengimbau kepada seluruh OPD untuk tidak mudah percaya apabila mendapatkan undangan dengan meminta sejumlah uang diawal,”ungkapnya. Saat ini Polres sedang melakukankan penyelidikan terhadap kasus penipuan berkedok Kemenkeu ini.
Terpisah, Kadisdik, Akhmad Suharto membenarkan hal tersebut. Namun dirinya tak bisa berbicara banyak lantaran korban sedang berada di luar kota. “Iya soal itu benar, cuma si korban lagi di luar daerah,” singkatnya. (*/nug)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: