SANGATTA – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tuah Benua mengimbau masyarakat untuk mengecek setiap kebocoran air yang keluar meteran. Sebab, jangan sampai akibat kebocoran justru membuat tagihan bulanan membengkak. Terlebih rencana kenaikan tarif bakal segera diterapkan.
“Dalam waktu dekat tarif dasar air akan kami naikkan. Jadi agar tidak kaget, pastikan jangan sampai ada air yang terbuang karena kebocoran pipa,” pesan Direktur Utama PDAM Tirta Tuah Benua Aji Mirni Mawarni, Selasa (12/9) kemarin.
Selain itu, kata dia, pelanggan juga diimbau agar tidak menggunakan pompa air setelah meteran untuk mendorong air menuju tandon. Sebab, cara itu justru membuat putaran meteran semakin cepat. Sehingga dampaknya akan berpengaruh terhadap tagihan pemakaian air diakhir bulan.
“Jika memang harus menggunakan pompa untuk menaikkan air ke tandon, hendaknya pelanggan memiliki tampungan yang letaknya rendah setelah meter air. Nah, setelah tampungan, baru dipasang pompa untuk menaikan air ke tandon,” jelasnya.
Menurut Mawar, dengan cara ini bukan hanya memberikan keuntungan bagi pelanggan, namun juga PDAM. Karena, PDAM lebih mudah melakukan evaluasi maupun perhitungan debit air pada suatu area atau zona pelayanan.
“Khususnya di wilayah Sangatta Utara yang cukup tinggi dilakukan pemasangan sambungan langganan baru. Sehingga PDAM Cabang Sangatta harus secara rutin mengevaluasi sistim pendistribusian air bersih ke pelanggan,” tutur Mawar.
Disinggung kapan kenaikan tarif dilakukan, dia mengatakan tinggal menunggu penetapan Surat Keputusan (SK) Bupati Kutim.
“Mungkin dalam bulan-bulan ini naik. Yang jelas, sosialisasi terus kami lakukan,” tutupnya. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: