BONTANG – Pengurus cabang olahraga (cabor) Wushu Indonesia (WI) Bontang mematok satu medali emas dalam pekan olahraga provinsi (Porprov) Kaltim, Desember nanti. Ketua WI Bontang Sanny Syamsu mengatakan, target ini tidak jauh dari raihan hasil yang diperoleh saat pra porprov, akhir tahun lalu.
Saat itu, tim wushu Bontang hanya mampu memperoleh tiga perak. Ketiganya didapatkan dari nomor sanda (tanding) di kelas 48, 58, dan 62 kilogram. “Minimal bisa menyumbang satu emas dari wushu,” kata Sanny kepada Bontang Post, saat ditemui di Sekretariat KONI Bontang, Kamis (4/10) kemarin.
Nantinya, tim Bontang bakal mendaftarkan 10 atlet wushunya. Rinciannya tujuh putra dan tiga putri. Tujuh atlet akan berlaga di kelas sanda, sementara sisanya bermain di taolu (seni). Terdapat batasan usia dalam cabor ini, maksimal ialah 35 tahun.
Target ini lebih besar dari capaian atlet saat turun di porprov, empat tahun silam. Mengingat saat itu, kontingen Bontang memperoleh satu perak dan satu perunggu. Dikatakannya, puncak kejayaan kala porprov 2010. Di mana, tim Bontang mendapatkan dua emas dan dua perunggu.
“Untuk potensi emas nanti bisa didapatkan di nomor sanda kelas 48 kilogram,” ucapnya.
Sanny pun meminta kepada atlet untuk tidak memikirkan target. Sehingga nantinya bisa bermain lepas. Hal sama ini diutarakannya saat atlet bertanding pada pra porprov silam. “Tidak terlalu menekan emas. Kalau ditekan bakal gugup, sehingga tampil seperti ada beban,” kata dia.
Saat ini para atlet wushu sedang menjalani latihan rutin. Sepekan, atlet digembleng oleh pelatih sebanyak dua kali. Dikatakannya, untuk cabor wushu tidak melakukan program pemusatan latihan atau trainning center. Pasalnya ketersediaan anggaran yang tidak memadai untuk menjalankan program itu.
“Saat ini hanya latihan berjadwal saja. Kami tidak melakukan TC karena terkendala biaya,” ungkapnya.
Selain biaya, persiapan cabor juga terkendala dengan ketersediaan sarana latihan. Mulai dari tempat hingga perlengkapan latihan. Sanny berujar saat ini atlet berlatih dengan sisa perlengkapan sebelumnya. Perlengkapan itu berupa pelindung kepala, dada, dan gigi. Bahkan beberapa atlet pun harus membawa perlengkapan sendiri.
“Kalau masalah tempat kami di ruangan terbuka jadi ya kalau hujan harus libur latihannya,” ujarnya.
Dikatakan Sanny, saingan terberat yang bakal dihadapi ialah Balikpapan, Kutai Timur, dan Samarinda. Mengingat Balikpapan mencatatkan namanya menjadi juara umum saat pra porprov. Di samping itu, Kutai Timur dan Samarinda ditunjang oleh sarana latihan yang memadai.
“Balikpapan susah dikalahkan. Karena wushu yang pertama menguasai mereka (Balikpapan, Red.) se-Kaltim ini. Jadi Bibitnya sudah lebih dahulu dibandingkan daerah lain,” tuturnya.
Cabor wushu pada porprov akan diselenggarakan pada 8-11 Desember. Adapun venue yang ditunjuk ialah gedung Christian Center, Kutim. Sebanyak 28 medali diperebutkan dalam olahraga yang berasal dari negara Tiongkok ini. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: