SANGATTA- Sebanyak 180 jamaah calon haji (Calhaj) asal Kabupaten Kutim mengikuti tahapan manasik. Yakni mengikuti simulasi tata cara dan pelaksanaan ibadah haji sesuai syariah. Kegiatan ini diharapkan memberikan pengetahuan kepada setiap calon jamaah haji tentang tata cara beribadah haji yang tartil sesuai rukun Haji.
Pembukaan acara Manasik haji 2017 yang berlangsung di Ruang Meranti, Sekretariat Kabupaten (Setkab) Kutim tersebut dibuka langsung oleh Bupati Ismunandar, Senin (8/5) lalu. Turut hadir pada acara ialah Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Ambotang, Kepala Bidang (Kabid) Haji Abdul Kholik, dan Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Haji dan Umrah.
Bupati Ismunandar meminta kepada para calhaj agar mengikuti manasik dengan sungguh-sungguh. Sehingga ketika berada di tanah suci, Arab Saudi, Mekkah, dan Madinah tidak mengalami kesulitan. Baik itu tersesat atau melakukan kesalahan dalam ibadah yang tidak sesuai dengan tuntunan haji.
“Kuota haji ini terbatas sehingga tidak semua orang bisa berangkat, untuk itu jangan disia-siakan kesempatan tersebut. Ikuti menasik haji dengan seksama, jangan malu bertanya kepada petugas pendamping jika tidak tahu,” seru Bupati.
Bupati berpesan agar calhaj Kutim sesampainya di tanah suci bisa menyibukkan diri dengan beribadah. Menjaga kesehatan dan tetap menggunakan atribut atau kelengkapan yang telah diberikan oleh Kementerian Agama, terutama saat berpergian.
Hal itu dilakukan untuk memudahkan koordinasi antara petugas haji Indonesia dengan aparat setempat, jika terjadi sesuatu. “Jangan lupa kenakan identitas saat berpergian, godaan di sana juga ada, seperti ingin berbelanja tetapi usahakan lebih giat dalam beribadah. Jika nanti berada di Arafah saya berharap bapak ibu juga mendoakan Kutim agar sejahtera,” pintanya.
Jumlah calhaj Kutim yang berjumlah 180 orang terdiri dari jamaah laki-laki sebanyak 72 orang dan wanita yakni 108 orang. Manasik haji kali ini digelar di Ruang Meranti dan Masjid Agung, Komplek Islamic Center Sangatta, Bukit Pelangi, selama 3 hari, mulai tanggal 8-10 Mei 2017.
Kepala Kemenag Ambotang menjelaskan ada beberapa tujuan dilaksanakannya manasik haji. Di antaranya untuk meningkatkan pengetahuan para calhaj yang masih minim. Dalam tata cara haji dan hukum haji, berikut mendapatkan gambaran terkait situasi ditanah suci.
“Dalam manasik haji ada informasi tata cara menjaga kesehatan dan keselamatan, lalu mengambarkan situasi serta keadaan yang mungkin terjadi baik diperjalanan maupun di tanah suci. Melatih apa saja yang harus dilakukan selama menunaikan ibadah haji,” terangnya. (hms7/drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post