Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Jumat, 3 Februari 2023
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Breaking News

4 Tahun Jokowi-JK, Pertumbuhan Ekonomi Tak Sesuai Nawacita

Reporter: M Zulfikar Akbar
Senin, 22 Oktober 2018, 10:00 WITA
dalam Breaking News
Reading Time: 2 mins read
A A
Joko Widodo-Jusuf Kalla. (Hendra Eka/Jawa Pos)

Joko Widodo-Jusuf Kalla. (Hendra Eka/Jawa Pos)

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) sudah empat tahun bersama-sama memimpin bangsa Indonesia. Selama itu juga, banyak hal-hal yang telah dicapai maupun yang belum dari keduanya.

Salah satu yang belum tercapai adalah tidak terpenuhinya janji kampanye untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 7 persen.

Kenyataan pahit itu disinggung oleh Anggota DPR Fraksi Gerindra, Ramson Siagian pada Rapat Pandangan Umum Fraksi Atas RAPBN 2019 di DPR RI, Jakarta, beberapa waktu lalu.

“Setelah tiga tahun (pemerintahan Jokowi), pertumbuhan ekonomi hanya 5,1 persen. Padahal pada kampanye, Jokowi-JK menjanjikan pertumbuhan ekonomi 7 persen, tapi sampai tahun terakhir Kabinet Kerja masih jauh dari janji saat kampanye,” kata Ramson.

Ditambah lagi, dalam RAPBN 2019 pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya ditargetkan sebesar 5,3 persen. Angka itu lebih rendah dibanding tahun 2018 yang sebesar 5,4 persen.

Baca Juga:  Menterinya Bilang Pindah ke Kaltim, Jokowi Tegaskan Belum Diputuskan

Mengutip dari pernyataan Ramson, data Badan Pusat Statistik (BPS) soal pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin menegaskan melencengnya target mantan Wali Kota Solo itu.

Sejak 2015, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 4,88 persen, lebih rendah dibanding tahun 2014 yang sebesar 5,01 persen. Setahun berselang, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perbaikan dengan meningkat ke angka 5,03 persen. Tahun berikutnya angka itu naik lagi menjadi 5,07 persen.

Memasuki tahun 2018 berjalan, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai angka 5,17 persen. Angka itu belum diakumulasi pada realisasi pertumbuhan ekonomi Indoenesia kuartal III dan IV.

Melihat kondisi itu, Ekonom Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengungkapkan, cita-cita untuk merealisasikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 7 persen rasanya akan sulit tercapai. Menurut dia, melambatnya pertumbuhan ekonomi dalam negeri lantaran pemerintah terlalu mengesampingkan peran harga komoditas.

Baca Juga:  KPK Terkejut, Diam-diam Jokowi Beri Grasi pada Koruptor Ini

“Pemerintah pada awalnya terlalu overshoot dengan mengesampingkan fakta bahwa ekonomi Indonesia sangat bergantung pada harga komoditas. Baru di ujung 2017 harga minyak kembali naik, sayangnya kali ini tidak diikuti oleh harga-harga komoditas unggulan misalnya sawit dan karet,” ujarnya kepada JawaPos.com.

Penyebab lainnya, Bhima menilai tidak tercapainya target pertumbuhan ekonomi juga dipicu oleh menurunnya peran sektor industri manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Bahkan, kontribusinya pada tahun ini hanya mencapai 20 persen. Angka itu terus anjlok dibanding kontribusi sejak 2015 yang tercatat sebesar 20,99 persen, 20,51 persen (2016), dan 2017 sebesar 20,16 persen.

“Ini cukup menghawatirkan karena industri manufaktur menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar, dan multiplier effectnya tinggi kesektor lainnya. Di era Jokowi, kita terlalu cepat loncat ke sektor jasa, meninggalkan industri yang makin turun. Artinya poin produktivitas dan daya saing masih menjadi pekerjaan rumah yang belum diselesaikan oleh tim ekonomi Jokowi,” tandasnya. (hap/JPC)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: ekonomi indonesiajokowijusuf kallanawacita
PindaiBagikan58Tweet8Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Presiden RI Joko Widodo

Peluang Jokowi 3 Periode Dinilai Sudah Tertutup

Senin, 21 Maret 2022, 16:30 WITA
Presiden Joko Widodo (Aryo Mahendro/ JawaPos.com)

Jokowi: Masyarakat Harus Lebih Aktif Menyampaikan Kritik

Selasa, 9 Februari 2021, 09:00 WITA
Presiden Jokowi bersama sejumlah menteri kabinet saat meninjau lokasi ibu kota negara, di Penajam Paser Utara, 17 Desember 2019 lalu. (Folly Akbar/JawaPos.com)

Jokowi Semakin Berjarak dengan Rakyat

Kamis, 22 Oktober 2020, 08:53 WITA
Presiden Joko Widodo. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)

Jokowi Sebar BLT Rp2,4 Juta Buat Usaha

Kamis, 30 Juli 2020, 10:30 WITA
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (antara)

Jokowi Resmi Bubarkan 18 Lembaga Negara

Selasa, 21 Juli 2020, 09:06 WITA
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (antara)

Presiden Jokowi Ancam Bubarkan Lembaga dan Reshuffle Para Menterinya

Senin, 29 Juni 2020, 10:30 WITA
Postingan Selanjutnya
HARUS AKTIF: Pelamar tes CPNS diminta untuk mencetak kartu ujian sendiri. Sebagai syarat untuk bisa mengikuti tes tertulis.(LELA RATU SIMI/SANGATTA POST)

Tanpa Kartu Ujian, Tak Bisa Tes CPNS

Komentar Anda

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Ilustrasi

500 KK di Bontang Terdata Penerima Bantuan Pangan Nontunai

Senin, 30 Januari 2023, 11:10 WITA
Masih banyak pelaku UMKM yang tak mengambil bantuan langsung tunai

900 Pelaku UMKM di Bontang Belum Ambil BLT

Senin, 30 Januari 2023, 11:56 WITA
Dua Spesialis Pencuri Tabung Gas Dibekuk, Masih di Bawah Umur 1

Dua Spesialis Pencuri Tabung Gas Dibekuk, Masih di Bawah Umur

Senin, 30 Januari 2023, 08:53 WITA
Banjir di Parepare
(Foto: Erwin Eka Pratama)

5.292 Warga Terdampak Banjir di Parepare, Dua Meninggal, Belasan Rumah Rusak

Jumat, 3 Februari 2023, 11:52 WITA
Kapolres Bontang AKBP Yusep Dwi Prasetya (Yulianti Basri/bontangpost.id)

Hoaks Penculikan Anak di Sekolah, Kapolres Imbau Tetap Waspada

Selasa, 31 Januari 2023, 14:32 WITA
Pupuk Kaltim salurkan bantuan untuk korban banjir

Peduli Korban Banjir, Pupuk Kaltim Salurkan Seribu Paket Makanan

Jumat, 3 Februari 2023, 21:41 WITA
Polisi Pastikan Pelajar SD Ditarik Paksa Pengendara di Jalan Sepi Hoaks 2

Polisi Pastikan Pelajar SD Ditarik Paksa Pengendara di Jalan Sepi Hoaks

Jumat, 3 Februari 2023, 19:03 WITA
RSUD Bontang Beber Penyebab Kepanikan Pasien karena Korsleting Listrik 3

RSUD Bontang Beber Penyebab Kepanikan Pasien karena Korsleting Listrik

Jumat, 3 Februari 2023, 18:25 WITA
Pasien RSUD Bontang Dievakuasi Gegara Bau Kabel Terbakar 4

Pasien RSUD Bontang Dievakuasi Gegara Bau Kabel Terbakar

Jumat, 3 Februari 2023, 17:38 WITA
Mobil sedan berpelat merah mengalami kecelakaan tunggal di Soekarno-Hatta, Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi, Kamis (2/2) malam. (Arsip Istimewa)

Mobil DPRD Jambi Disopiri Anak SMA Tabrakan, Penumpang Tak Berbusana

Jumat, 3 Februari 2023, 17:00 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.
Developed by Vision Web Development

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.
Developed by Vision Web Development